Sabtu, 19 Desember 2020

Gerakan Mahasiswa Yang Selalu Ditunggu Masyarakat



Diskusi selalu identik dengan kebiasaan sehari-hari yang dilakukan oleh mahasiswa. Tidak hanya menguasai materi-materi kuliah tetapi kecakapan dalam menyampaikan pendapat menjadi modal bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakat dalam mensosialisasikan tentang berbagai kemaslahatan. 

Disamping kecakapan tersebut mahasiswa juga perlu mempraktikkan atau meneladankan akhlaq yang baik. Karena mahasiswa adalah orang yang paling ditunggu perannya di masyarakat sehingga dengan intelektual saja tidak cukup untuk merubah tatanan masyarakat. Maka dengan melihat perilaku kitalah masyarakat bisa meniru sehingga masyarakat sadar bahwasanya perubahan harus dilakukan atas kesadaran bersama. 

Seperti yang disampaikan oleh Sahabat Muhammad Noval selaku Anggota Biro Keilmuan ketika mempimpin jalannya diskusi bahwasanya sebagai mahasiswa nantinya yang disebut sebagai Agent of Change dan Agen of Control senantiasa harus merubah diri sendiri terlebih dahulu dengan meningkatkan kapasitas intelektual dan moral melalui proses-proses baik di kampus maupun di organisasi. 

"Jadi kalian itu jangan sampai bosan ya dalam berproses, meskipun rasa bosan itu selalu ada. Cobalah bagaimana kalian melawan rasa bosan itu sehingga kalian bisa menikmati jalannya proses ini. Selain nantinya untuk diri kita sendiri, kita bisa membawa manfaat atau perubahan yang  lebih baik bagi orang lain atau di masyarakat nantinya." Ucapnya. 

Dalam filosofi masyarakat ada kata kata "Ghelluen ngkok taoh ka pae' ben manissah odi' cong" yang artinya "Duluan saya masih nak tentang pahit dan manisnya hidup". Adagium tersebut selalu menjadi senjata para orang tua ketika menjawab sesuatu yang disampaikan oleh para pemuda ketika menyampaikan pendapatnya, karena orang tua lebih dulu merasakan dan bagaimana tentang kehidupan. 

"Kita (Mahasiswa) harus selangkah lebih maju dalam berproses, artinya dimanapun dan kapanpun kita harus bisa berproses dengan beradaptasi terhadap lingkungan sekitar. Pelajari ilmunya, lalu praktekkan ketika terjun di masyarakat nantinya. Kita harus mempunyai tujuan bahwa kita hidup harus memberi manfaat kepada orang lain" Tuturnya. 

Hasil daripada kebermanfaatan mahasiswa terutama sebagai mahasiswa yang sekaligus aktivis atau bisa juga disebut sebagai organisatoris, bisa berpikir bahwasanya sebagai manusia harus mempunyai rasa kebersamaan atau saling membantu dan membutuhkan. Harus bisa mencapai satu tujuan secara bersama-sama. 

"Tolong kita sebagai orang organisasi (organisatoris), sama-sama mempunyai prinsip bahwa hidup kita tidak selalu tentang diri kita sendiri, tetapi juga tentang orang lain. Ketika satu orang merasakan sakit,  semuanya juga merasakan sakit. Artinya, rasa sakit dan senang adalah milik kita bersama sebagai warga organisasi." Imbuhnya. 

Diskusi tersebut dilaksanakan pada acara Follow Up Ke-5 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAI) At Taqwa Bondowoso. Acara tersebut dihadiri oleh segenap pengurus dan anggota rayon yang bertempat di Graha NU Kotakulon, Bondowoso (19/12/2020)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pentingnya Tri Fungsi NDP dalam berorganisasi PMII RBA STAI At-taqwa gelar kegiatan SARANG Avicenna ke-09.

  NDP yang berfungsi sebagai Kerangka Refleksi, Aksi dan Ideologis, merupakan Sublimasi nilai keislaman dan keindonesiaan. Sebagaimana ideol...