Rabu, 30 Desember 2020

Periode April

Aku mencintainya, sangat dan selalu. Semua hidupku terasa berubah semenjak hadirnya yang mewarnai cerita ini. Paras yang cantik diiringi dengan ribuan kejutan dalam setiap tawanya, mampu membuat aku bahagia. Walau terkadang dirinya terlihat lebih dingin dan kasar. April , nyawa dari segalanya. Dinding Hatinya yang kokoh, tidak bisa aku rubah sejengkalpun. April benar-benar membuatku tergila-gila, dengan kekurangan dan kelebihan yg dimiliki. Kisahnya bisa memberikan yang terbaik untukku dan untuk mereka semua yang ada dalam dunianya. 
Hidupku terasa lebih berarti, ketika aku mampu membuat dia tertawa lepas dan melupakan segala luka yang pernah dia telan. April bukan perempuan yang lemah, dia hebat dan kuat. Gadis yang tidak seperti seorang gadis biasanya, dia tipe yang keras kepala, bawel, konyol, nyebelin, intinya dia ANEH. Dan karena keanehannya, aku bisa jatuh cinta dan tertarik untuk semakin dekat dengannya.  April kukategorikan jenis manusia yang susah untuk diajak terbuka, sulit berbagi cerita ketika masalah mulai merundung,  lebih suka menangis, dan selalu berinisiatif untuk menyimpan semua masalahnya sendiri. Ya, Introvert  istilahnya. Ngomong-ngomong,  Kalau semua tentang April aku jabarkan di sini , aku takut ada orang lain yang membaca cerita ini dan akan lebih jatuh cinta kepada April melebihiku.
Semua orang punya cara tersendiri untuk mengabadikan keindahan yang pernah ada dalam hidup mereka. Begitupun aku, Elman. Harapanku banyak sekali yang inginku gapai bersama April, ingin membahagiakan April,  mengajaknya jalan-jalan dan masih banyak lagi. Namun karena keserakahanku, jelas semuanya pupus. Aku kehilangan April, satu-satunya perempuan yang benar-benar mengesankan dalam hidupku. Namun itu bukan akhir dari kisahku dengan April. Narasiku masih panjang, mungkin lebih panjang dari kisaran hidupku. Rasa bersalah, rindu, marah, sedih, bercampur menjadi satu. Karena kebodohanku, harus mematahkan tawa cerianya dengan berbagi hati kepada wanita lain. Sungguh keputusan gila. Awalnya aku merasa baik-baik saja, karena sepertinya April adalah wanita yang sama sekali tidak pernah mengambil pikiran yang apa menurutnya itu tidak begitu penting, aku juga sempat berpikir bahwa April cuma main-main. Aku kira dia tidak akan serius dalam menjalin hubungan bersamaku, jadi menurutku semua akan baik-baik saja, dan tidak akan ada yang sakit hati dengan keputusan ini.  Namun kenyataannya tak sejalan, aku bener-bener salah dalam menilai pribadi April. 
Satu, dua, tiga bulan aku bermain hati dengan wanita lain dibelakang April, sedikit demi sedikit terkuak. Walau April sudah banyak tau tentang  kebohonganku,  dia tetap menjadi orang yang selalu ada saat aku butuh sesuatu. Meski hanya hal sepele, dia tetap mengusahakan yang terbaik untukku. Selalu disampingku dan tidak peduli seperti apa lukanya, tetap tersenyum dan menggenggam tanganku. Sebenarnya aku tau itu pasti berat  untuknya, karena bukan hanya sekali aku melakukan hal bodoh seperti itu. Entah benteng kesabaran apa yang dipasang oleh April sehingga dia sekuat itu. Suatu hari pernah aku dan April menghandiri acara ulang tahun salah satu dari teman April, dia juga salah satu orang yang pernah bersamaku, beberapa waktu lalu dan sampai saat itu, saat aku dan April tiba dikerumunan undangan pesta ulang tahun teman April. Saat itu sebenarnya aku menjadi tamu spesial, namun karena April memintaku untuk datang bersama, akhirnya aku mengurungkan diri untuk mendampingi Alza meniup lilin di depan para tamu undangan. Iya, dia namanya Alza, teman baik April, yang tak lain kekasihku. Awalnya semua baik-baik saja, aku dan April menikmati suasana pesta dengan khidmad, mulai dari mendengarkan musik, memakan hidangan, dan keliling taman sekitar tempat pesta. Dan lagi-lagi aku sangat ceroboh, saat aku dan April berpamitan hendak melangkahkan kaki untuk undur diri, kami bersalaman dan saling menjabat tangan. Setelah April memeluk Alza serta mengucapkan sekelumit kata selamat dan doa yang dibungkus dengan secuil senyum tabah April. Lalu tibalah giliranku, aku menjabata tangannya, namun saat itu aku benar-benar spontan memeluk dan mencium kening Alza, serta mengucapkan kalimat selamat ulang tahun sayang, semoga menjadi lebih baik. Jreeet .. seketika suasana jadi hening, semua mata tertuju kepadaku dan Alza, jelas ke April juga. Kiamat  batinku. April di sampingku, menyaksiakan semua kejadian bodoh tersebut. Memang aku pernah menyampaikan kepada April, bahwa ada salah satu teman baiknya yang menyukaiku, dan lebih gilanya lagi aku yang meminta April untuk menjaga perasaan Alza. Dengan merasa enteng, aku malah membiarkan April menindas sendiri perasaan dan hatinya. April sempat marah dan meminta sedikit waktu untuk sendiri, namun egoku mengalahkan egonya. Hingga akhirnya April menahan semuanya, dia tetap hidup seperti biasanya. Bertemu denganku dan juga Alza. Akan tetapi setelah kejadian di malam pesta itu semua benar-benar berakhir. Alza mendapatkan pacar baru, dan April entah ke mana. Aku tidak akan pernah mengakimi April, dia mungkin memilih untuk menyelamatkan dirinya sendiri, itu jalan yang benar menurutku, "Aarghh.. maafkan aku april".
  Aku masih ingat senyum terakhirnya, di malam itu. Di malam di mana dia menyaksikan penghianatan terbesar dalam hidupnya, dia sangat percaya kepadaku, namun akhirnya aku  menyelewengkan semuanya hanya karena ingin mendapatkan yang lebih dari apa yang telah Tuhan titipkan. Aku terlalu rakus. Di saat Alza balik mencium pipiku, April tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca. Aku tahu itu senyuman paling pahit yang berusaha April maniskan hanya untuk ingin menyatakan kepada semua yang menyaksikan, bahwa April baik-baik saja. Aku tahu kamu bohong April, maafkan aku lagi-lagi aku menjadi pecundang, aku hanya bisa membatin, dan menyesali semua perbuatanku. April seakan lenyap begitu saja bersama tetesan airmatanya malam itu. Dan seketika semua berubah, termasuk hidupku. Aku pernah merasa sangat bahagia karena memiliki segalanya, termasuk April. Namun  nyatanya kini sudah berakhir. 
Ternyata benar, untuk menghukum dan menyadarkan seseorang, terkadang Tuhan mempunyai jalan yang sangat rumit, jalan yang tidak pernah bisa aku tebak. Tidak ada yang April tinggalkan dalam hidupku, tidak ada kalimat ucapan selamat tinggal ataupun salam perpisahan yang dibingkai dengan kemarahan, selain hanya tangisnya yang melanglang buana di benakku, dan bayang-bayang candanya yang terpatri di pelupuk mata. Kini aku tidak bisa menggambarakan seperti apa wajah April yang lebih bahagia setelah meninggalkan lelaki yang sepertiku. Mencari jejak langkahnya sudah tak lagi bisa ditemukan, bagaimana langkah harus menemukan arah jika merpati terbang tak lagi mengepakkan sayapnya. Desiran angin saja membuat khalayak jauh mengamati alam, sehingga meloloskan penyesalan dan menghidupkan harapan.
 Terimakasih April, jika suatu saat kamu membaca sepenggal cerita luka ini, aku sangat berharap kamu memaafkan semua salahku. Semoga pada acara resepsi pernikahanmu nanti kamu bahagia, dan lelaki yang meminangmu tidak akan melakukan kesalahan yang sama sepertiku. Maafakan aku April.
“untuk kak April, tolong terima permohonan maaf kak Elman. Kak April, kak Elman sudah berpulang terlebih dahulu. Kak April, jika sempat untuk berziarah ke makam kak Elman, tolong datang ya kak. Kami sekeluarga sangat mengharapkan kehadiran kakak. Saya sebagai adik dari kak Elman ingin memberikan apa yang pernah kak Elman titipkan. Kak April, maaf saya harus menyampaikan ini saat kakak sudah dipinang oleh lelaki lain, tapi memang ini waktunya untuk saya menyampaikan pesan dari Almarhum. Terimakasih sudah menjaga kak Elman semasa hidupnya,  walaupun kak Elman tidak sesuai dengan apa yang kak April inginkan, kak April lah cinta pertama dan satu-satunya yang menjadi abadi untuk kak elman, sekali lagi terima kasih kak. Citra rumaksana, adik Elman prawagya


Data diri penulis
Nama penulis:  Firman syah
Nama pena: Firman
Akun instagram: @Firman.syah30_
Nomor wa: 081232770731
Email: Firman300401@gmail.com
Alamat surat menyurat: Desa Bataan Tenggarang Bondowoso

Apakah Negara Harus Seperti Ini?



Tak terasa saat ini banyak sekali beredar isu-isu yang tidak jelas di media, baik televisi, fb, instgram, twiter dan lain sebagainya. Pada tahun ini banyak sekali propaganda-propaganda yang ada pada negeri ini. Entah itu dari kasus covid 19, korupsi, pilkada bahkan kasus baru-baru ini yaitu kasus penembakan. Mengaca pada surat al-maidah ayat 32 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

مِنْ اَجْلِ ذٰلِكَ  ۛ  كَتَبْنَا عَلٰى بَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اَنَّهٗ مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِۢغَيْرِ نَفْسٍ اَوْ فَسَا دٍ فِى الْاَ رْضِ فَكَاَ نَّمَا قَتَلَ النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَمَنْ اَحْيَاهَا فَكَاَ نَّمَاۤ اَحْيَا النَّا سَ جَمِيْعًا ۗ وَلَـقَدْ جَآءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِا لْبَيِّنٰتِ ثُمَّ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنْهُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ فِى الْاَ رْضِ لَمُسْرِفُوْنَ

"Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barang siapa membunuh seseorang, bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh semua manusia. Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 32). 

Ketika melihat ayat ini seakan-akan ini yang terjadi pada negara saat ini. Haruskah penumpahkan darah saudaranya sendiri tanpa tau apa kesalahannya. Haruskah karena sebuah kekuasaan kita menghalalkan segala cara agar tetap berkuasa.Ini adalah salah satu contoh sebuah kegisruhan yang terjadi di indonesia saat ini  yang bisa dikatakan hal besar. Selain permasalahan itu ditahun ini ada banyak sekali kasus-kasus yang semakin membuat resah.

Membuat negara ini seperi negara yang sangat kacau yang tidak bisa dipimpin, dan permasalahan yang tidak bisa diselesaikan.
Sebetulnya ada apa dengan negara ini? apakah negara ini sudah pada zaman yang pernah dikatakan oleh bapak proklamator yang mengatakan 

" Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah dan perjuanganmu lebih berat berat karena melawan saudaramu sendiri ". 

Apa yang harus dibenahi dengan negara ini ?
Rakyatkah yang salah atau pemerintah yang tidak sesuai dengan pekerjaannya ?
Ketika melihat permasalahan-permasalahan yang ada pada saat ini, sebetulnya ada poin penting didalamnya yaitu siapa yang disalahkan dan siapa yang dibenarkan, menunjukkan siapa yang diatas dan siapa yang dibawah, siapa yang berkuasa dan siapa yang membela. Ketika kita kembali terhadap asal dan memikirkan siapa kita dan untuk apa kita hidup. 

Semua yang ada ini hanyalah soal perjuangan, soal mempertahankan negara, soal bagaimana dan ada apa dengan negara ini. Kita hidup hanya soal diakui dan tidak diakuinya kita sebagai manusia yang sebenarnya.
Memperjuangkan negara dengan cara yang bebeda. Karena hanya ingin menjaga keutuhan negara yang semestinya. Sedikit teringat dengan kata-kata ulama sufi dari balkah iran yaitu jalaludin rumi, beliau pernah berdauh demikian 

" Tunjukkan padaku suatu keburukan yang tidak mengandung kebaikan didalamnya begitupun sebaliknya ". 

Ketika menelaah kembali dawuh beliau tak akan mungkin ada yang namanya saling menjatuhkan, saling membenarkan dan saling menyalahkan, karena sejatinya semua ada hikmah di dalamnya. Ketika benar-benar memang memahami keadaan yang ada.

Sebetulnya untuk saat ini bukan hanya sekedar menyalahkan dan menjatuhkan satu sama lain tetapi bagaimana cara membangun negara dengan asas yang benar-benar pancasila bukan hanya sekedar tulisan semata, dan menerapkan semboyan BHENIKA TUNGGAL IKA dengan sebenar-benarnya bukan hanya sekedar wacana. Kita satu kita saudara kita sama kita indonesia jangan menyalahkan serta jangan saling menjatukan tetapi bagaimana membangun negara bersama.

Selasa, 29 Desember 2020

Realita Kehidupan



Pagi....
Mendung kubangun tanpa hayal 
Maratap hidup yang tak ada tujuan
Entahlah hari-hariku mulai suram

Diterpa kehampaan yang mulai mengosongi fikiran
Larutku dalam kehampaan 
Entah apa yang ingin aku lakukan
Semua harapan mulai tak sesuai dengan angan-angan

Sungguh benar-benar jauh dari rancangan kehidupan
Makin tak jelas saja hidupku ini
Apa mungkin mati saja aku?
Namun jika aku mati...

Sudahkah aku siap meninggalkan orang yang berharap aku dapat membahagiakannya
Ah...
Sudahlah hidup memang selalu begitu
Lantas inikah takdir kehidupanku

Tuhan...
Bolehkah aku mengeluh?
Inikah takdir yang sudah engkau rencanakan?
Atau ini hanya permainan logika?
Karena aku sedang ditimpa kehampaan tanpa adanya tujuan kejelasan

Tuhan.....
Adakah takdir baik untukku?
Maaf jika aku menyesali hidupku
Sudah tak kuat lagi rasanya

Lalu apa yang sedang kau rencanakan
Tuhan inikah takdir kehidupanku?


Penulis 
Nur Latifah dan Khosim Wahyudi

Ngaji Kitab PMII Dalam Anjangsana Ke-4 Rayon Avicenna



Organisasi merupakan suatu wadah yang terdiri dari beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi tentunya berbeda dengan komunitas, meskipun sama-sama berisi suatu perkumpulan, organisasi mempunyai Peraturan Organisasi (PO) yang sifatnya resmi (legal). 

Hal diatas juga dimiliki oleh Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang mana mempunyai Peraturan Organisasi dan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang merupakan pedoman jalannya organisasi dalam mencapai tujuannya.

Hal tersebut ditanyakan oleh salah satu Anggota Rayon Avicenna Sahabati Nur Latifah dalam Kajian PO dan AD/ART di acara Anjangsana Rayon yang ke-4 di kediaman Sahabati Lina Sintiya Maskuning Wetan, Bondowoso (29/12/2020).

"Mengapa di PMII ini masih ada yang namanya PO dan AD/ART?" Tanya Sahabati Nur Latifah. 

Sahabati Wilda Nur Azizah selaku pemateri dalam anjangsana tersebut menjawab bahwasanya PO dan AD/ART merupakan buku pedoman yang berisi petunjuk dalam menjalankan roda organisasi dalam mencapai tujuannya. 

"PO dan AD/ART bisa diibaratkan sama dengan Kitab Al Qur'an ummat Islam, karena PO dan AD/ART berfungsi sebagai pedoman warga pergerakan dalam berorganisasi, jadi PO dan AD/ART adalah kitabnya PMII" Paparnya. 

Sahabat Furqon yang mewakili Ketua Rayon Avicenna dalam sambutannya menyampaikan rasa senang dan terimakasihnya karena segenap pengurus dan anggota masih tetap intens menghadiri setiap kegiatan yang diadakan. 

"Tetap semangat dan selalu jaga kekompakan kalian ketika berproses di PMII, baik di kegiatan formal maupun non formal" Tegasnya. 

Selain itu dalam rangka Revitalisasi Kepengurusan dan Anggota Menuju Kejayaan Rayon Avicenna Sahabat Furqon menyampaikan bahwa antar pengurus dan anggota harus mempunyai sifat sama-sama terbuka ketika terdapat hal atau masalah yang harus diselesaikan.

Minggu, 27 Desember 2020

Historis Peradaban Pendidikan Nusantara


Dewasa ini berkembangnya teknologi, ekonomi, dan basis pendidikan semakin pesat, dengan adanya hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan misalnya sudah diciptakan oleh negara maju yang mulai  berkembang diatas peradaban pendidikan di Nusantara  pada waktu  itu. Atas dasar-dasar ilmu pendidikan sebagai sarana pendukung untuk pendidikan dan dan peserta didik, tidak hanya itu para intelek muda semakin berjerih payah dalam mengembangkan dan berlomba-lomba untuk menciptakan aplikasi sebagai pendukung jalannya pendidikan. Tentu sudah kita ketahui di era Pandemi COVID-19 memang banyak membuat kerusuhan di berbagai bidang mulai dari sektor ekonomi, pertanian, industri, dan pendidikan di dunia khususnya di tanah air ini. 

Namun, dari semua hal tersebut dapatkah kita menjadikan era ini sebagai zaman Reformasi. Dalam segi pendidikan misalnya sangat menimbulkan kesan yang sang negatif dan positif pula, memang tujuan pemerintah dalam hal mengantisipasi penyebaran Rantai penyebaran virus Corona ini sangatlah baik. Dengan mengeluarkan peraturan baru agar semua masyarakat dapat disiplin dalam mengedepankan kesehatan bersama secara umum. Berbagai semi pembelajaran yang dikembangkan oleh civitas pendidikan dari sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas dan perguruan tinggi mogok total.

Jika kita melihat problem solving yang sekarang terjadi, membuat para pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran tidak langsung berjalan dengan sempurna. Dengan berbagai kendala yang membuat para peserta didik tidak konsisten dalam sistem pembelajaran di kelas online. Secara tidak langsung para peserta didik tertinggal dalam hal pengayoman dari pendidik, sungguh suatu hal yang sangat membingungkan. Memang pendidikan di zaman lampau sangat kurang tersentuh dari teknologi informasi seperti sekarang.

Namun jika kita telaah lebih jauh, dengan adanya pendidikan yang secara harfiah memang berasal dari suatu bentuk rasa cinta dari pendidik terhadap perserta didik. Tidak dipungkiri lagi, toh meskipun zaman perkembangan pendidikan era kerajaan Hindu, bhudda, dan Islam, sampai pada tahun 30-90 an memang sangat telaten dalam mengembangkan potensi, minat, bakat, dan kualitas yang sudah ditanamkan sejak dini. 

Sistem pendidikan semenjak periode awal berkembangnya agama Hindu-Budha di Indonesia sepenuhnya sudah bermuatan keagamaan. Pelaksanaan pendidikan keagamaan Hindu-Budha berada di padepokan-padepokan. Ajaran Hindu-Budha ini memberikan corak praktik pendidikan di zaman kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Kerajaan Kutai (Pulau Kalimantan), Kerajaan Tarumanegara hingga Majapahit (Pulau Jawa), Kerajaan Sriwijaya (Pulau Bali dan Sumatera). Kaum Brahmana pada masa Hindu-Budha merupakan kaum yang menyelenggarakan pendidikan dan pelajaran. Maka perlu diketahui bahwa sistem kasta yang diterapkan di Indonesia tidak terlalu keras seperti sistem kasta yang ada di India. 

Adapun beberapa materi-materi yang dipelajari ketika pendidikan keagamaan Hindu-Budha berlangsung, yaitu teologi (ilmu agama), bahasa dan sastra (ilmu kecakapan), ilmu-ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial), ilmu-ilmu eksakta (ilmu perbintangan), ilmu pasti yaitu (perhitungan waktu, seni bangunan, seni rupa), dsb.

Beralih pada tahun 1500-an awal mula masuk pendidikan Islam ke Nusantara, ajaran agama Islam awal berkembang di kawasan pantai pesisir, sementara ajaran agama Hindu masih kurang dalam sentuhan ajaran perkembangan pendidikan dikarenakan berada di kawasan pedalaman. 

Kerajaan Samudra Pasai (1297) di Indonesia menjadi kerajaan Islam yang pertama lebih tepatnya di Aceh. Jauh sebelum Kerajaan Samudra Pasai berdiri pengaruh ajaran Islam sudah masuk terlebih dahulu ke Indonesia. Di daerah jawa dibuktikan dengan adanya batu nisan seorang wanita bernama Fatimah binti Maimun pada tahun 476 H (1082 M) di Leran, dekat Gresik Jawa Timur. Pada masa Pra-kolonial, pendidikan agama Islam berbentuk pendidikan di pesantren, pendidikan di musholla/langgar dan pendidikan di madrasah. 

Pertama, Pendidikan di Musholla/langgar dilaksanakan secara sederhana dengan binaan guru ngaji yang memiliki status dibawah kyai, materi yang diajarkan adalah cara membaca Al-Qur’an memahami Fiqih Dasar.

Kedua, Pendidikan di pesantren memiliki sistem pendidikan pemondokan sederhana, materi pembelajaran bersifat khusus (keagamaan). Penghormatan tertinggi kepada Kiyai, tidak ada gaji untuk guru karena memotivasi santri semata-mata karena Allah SWT., dan santri datang untuk menuntut ilmu secara sukarela. 

Ketiga, pendidikan di madrasah memiliki sistem pendidikan yang mengajarkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan seperti astronomi (ilmu falak), dan ilmu pengobatan. Dari ketiga sistem pendidikan Islam tersebut tetap bertahan sejak datangnya kolonial Belanda hingga saat ini.

Dari sejarah historis perkembangan pendidikan dari massa kemasa dapat kita pahami bahwasanya sistem pendidikan nasional yang makin berkembang tentunya dapat kita cermati secara independen dan kritis. Dari berbagai hal diatas tak dapat dipisahkan dari yang namanya pengarahan dan ayoman dari orang tua serta guru dalam menggembleng perserta didik agar berkembang menjadi penerus bangsa yang kreatif, inovatif, produktif dan berprestasi untuk membawa bangsa ini ke masa depan yang lebih baik.


Penulis 
Abdul Wafi

Rindu Keadilan


Disini kami hanya percaya..!
Bahwa sumpah penguasa dilaksanakan secara nyata
Memajukan negeri tercinta
Kami hanya rakyat biasa..!
Menggantungkan secercah cita kepercayaan pada penguasa
Berjuta impian ikut serta memajukan negeri kaya penuh makna
Kami memilihmu untuk menjaga amanah bangsa
Namun mengapa?
Keadilan kadang tak berlaku sama rata
Mereka yang berkuasa mudah terbebaskan
Sedangkan kami yang tak punya dibuat linglung dan sengsara
Apakah keadilan tak berlaku bagi rakyat biasa..?
Apakah seruan dan rintihan kami
Tak membuat hatimu juga ikut bersuara
Seruan rintihan kami sering kali terabaikan
Kami merindukan kemerdekaan 
Kami rindu negara keadilan
Penulis
Nur Latifah

Sabtu, 26 Desember 2020

Upaya Meningkatkan Spiritual Quetion,Rayon Avicenna Adakan Travelling Spiritual



Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso melaksanakan kegiatan Traveling Spiritual. Yang bertempat  di Yayasan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Koncer Kidul, Bondowoso (26/12/2020).

Acara ini dihadiri oleh segenap anggota angkatan PREMAN Avicenna dan Pengurus Rayon Avicenna Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso. Agenda pertama kita dilaksanakanlah Tahlil bersama di Astah/Pesarean pendiri pondok pesantren.

Kegiatan ini berlangsung sangat khidmat. Sampai pada inti acara, yaitu kajian dan pemahaman seputar Ke-Aswajaan.

KH. Miftahus Salam sebagai pemateri sekaligus tuan rumah, menyampaikan bahwasanya kita sebagai mahasiswa dan kader pergerakan harus lebih intens dalam meningkatkan pemahaman spiritual.

"Tugas kita sebagai mahasiswa hanya ada tiga, yaitu harus kuat dalam pemahaman Spiritual Question (SQ), Intelektual Question (IQ), dan Emosional Question (EQ). Ketiga konsep ini harus kita tanamkan " Jelas beliau.

Sebagai mahasiswa dan kader pergerakan kita harus lebih efektif dan efisien dalam membentengi pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan Ahlussunah Waljama'ah, penanaman modal berfikir kita harus lebih dipertegas dan ditingkatkan dalam menghadapi zaman yang mulai ambruk ini. 

KH. Miftahus Salam juga berkata bahwa kegiatan ini sangat mengesankan, dan jarang para pemuda seperti sekarang ini untuk mengadakan acara-acara seperti ini.

"Saya sangat senang dan mengapresiasi betul kepada kalian yang bersemangat melaksanakan acara ini. Acara ini sangat bagus, jangan berhenti disini saja. Apalagi kalian sebagai Mahasiswa STAI At Taqwa. Jiwa kesantrian kalian harus tetap dipertahankan" Imbuhnya.

Sahabati Sofiyatul Hasanah selaku Ketua Rayon Avicenna juga menyampaikan bahwasanya sebagai mahasiswa senantiasa terus belajar tanpa melihat hari cuti atau liburan. Terlebih kaderisasi dilaksanakan di pesantren.

"Meskipun kita libur, tidak ada kata libur bagi kader PMII. Kita gunakan waktu yang ada untuk terus berproses. Memang ini melelahkan, tapi perlu diingat kesukseskan akan dirasakan oleh orang yang tidak pernah menyerah meskipun ia lelah!"
 Tegasnya.

Akhir kegiatan, anggota dan segenap pengurus diakhiri dengan foto bersama dan silahturahmi kepada ahlul bait pesantren yang dituju.

Acara Travelling Spiritual ini sudah menjadi program kerja bidang 3 Keagamaan. Selama dua bulan satu kali Rayon Avicenna akan mengadakan kunjungan ke beberapa pesantren yang ada di Bondowoso.

Selasa, 22 Desember 2020

Rayon Avicenna Peringati Hari IbuHj. Siti Ruqayyah Ma'shum : PMII Ada Karena Ibu


Sebelum datangnya Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw atau bisa disebut zaman kegelapan (Jahiliyah), Kala itu banyak bayi perempuan yang baru lahir dikubur hidup-hidup dengan alasan karena perempuan dianggap orang yang lemah, orang yang tidak bisa diandalkan kekuatannya karena tidak bisa berperang, sehingga dengan lahirnya seorang perempuan hanya dianggap sebagai hal yang sial bagi keluarganya. 

Kemudian Nabi Muhammad Saw datang dengan membawa ajaran Islam yang mana ajarannya mempunyai tujuan untuk memanusiakan manusia terlebih memanusiakan seorang perempuan. Hal tersebut selaras dengan yang disampaikan oleh Hj. Siti Ruqayyah Ma'shum S. Pd. I, M. Pd dalam Seminar Keputrian yang diadakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna dalam rangka memperingati Hari Ibu di Graha Pergerakan Poncogati, Bondowoso (22/12/2020).

"Islam datang mengubah tradisi yang tidak menghormati perempuan, sehingga tidak ada lagi perbudakan. Seandainya Islam tidak dibawa oleh Rosulullah maka regenerasi tidak akan pernah ada, dan PMII tidak akan pernah ada serta Laki-laki tidak akan pernah lahir dari rahim seorang perempuan" Tuturnya. 

Beliau juga menjelaskan bahwasanya di dalam Al Qur'an antara laki-laki dan perempuan itu sama-sama mempunyai ruang untuk berperan, baik dalam ranah domestik maupun publik. 

"Seharusnya saat ini sudah tidak ada lagi yang namanya saling membela soal siapa yang laki-laki dan perempuan. Antara laki-laki dan perempuan harus menjadi mitra dalam membangun bangsa, negara serta agama dengan melahirkan dan mendidik putera bangsa yang berkualitas." Jelasnya. 

Sahabat Saiful Khoir selaku Mandataris Ketua  Cabang PMII Bondowoso saat ini, juga menjelaskan bahwasanya kader PMII senantiasa juga perlu edukasi parenting agar Korp PMII Putri (KOPRI) mampu menjadi pendidik generasi bangsa yang berintelektual dan bermoral. 

"Selain edukasi parenting tersebut, harus juga disesuaikan dengan situasi saat ini. Dengan pengaruh percepatan teknologi, jangan sampai kita terkontaminasi oleh hal atau info yang negatif. Sehingga nantinya kita mampu menjadi Ibu yang pandai dalam mendidik anak tanpa ketergantungan teknologi secara berlebihan" Ujarnya. 

Hal tersebut juga didukung oleh Ketua KOPRI Komisariat RBA STAI At Taqwa Bondowoso, Sahabati Wahidatul Hasanah bahwa perempuan merupakan orang yang sangat diistimewakan dalam Agama, tugas perempuan yang harus dilaksanakan bagaimana untuk mewujudkannya. 

"Apa yang dilakukan sekarang itulah cerminanmu di masa depan. Maka saat ini untuk kalian bergeraklah,  segeralah melangkah untuk mewujudkan itu semua" Paparnya. 

Hal diatas senada dengan tema yang diusung dalam Acara Hari Ibu tersebut, yang mana temanya berbunyi "How To Be a Good Muslimah For Prepare To Be a Good Mother" yang artinya bagaimana caranya untuk menjadi Muslimah yang baik untuk menyiapkan seorang ibu yang baik". 

"Kader KOPRI yang nantinya akan menjadi seorang ibu, senantiasa tidak hanya mendidik dengan mengandalkan intelektualnya saja, maka juga penting seorang ibu muslimah yang baik dapat mendidik anaknya dengan dilandasi nilai-nilai keislaman" Jelas Sahabati Khodijah selaku Ketua Panitia. 

Untuk kegiatan selanjutnya, dalam bulan ini Rayon Avicenna akan mengadakan acara Travelling Spiritual yang mana kegiatannya akan mengajak segenap anggota berkunjung ke salah satu Pondok Pesantren yang ada di Bondowoso yang rentetan acaranya akan belajar tentang Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) sekaligus ziarah kepada leluhur pendiri Pondok Pesantren.

Sabtu, 19 Desember 2020

Izinkan Aku Menjadi Yang Terbaik


Aku telah memilihmu sebagai takdirku
Walau kamu tak memilihku sebagai takdirmu
Namun aku tak  menyerah sampai disitu
Karena aku mendekatkan diriku kepada Rabbku
Agar aku dapat mengucapkan pintaku
Yaitu menyatukan kamu dan aku


Aku tak akan mengetuk pintu hati
Karena itu kujadikan jalan akhir
Untuk menyempurnakan pinta hati
Namun… Aku ingin menjagamu sampai mati
Hingga engkau telah menyadari
Dan pintu hati terbuka dengan sendiri
Dan kita akan menemukan cinta sejati

Janganlah ragu akan diriku
Karena aku selalu ada disampingmu
Menemani setiap detik hidupmu yang berlalu
Tanpa engkau tau siapa diriku
Cinta bukanlah sesuatu yang tabu
Karena kita layaknya sepasang sepatu
Yang kan selalu menyatu
Dalam setiap waktu yang berlalu

Ini adalah rasa cinta
Rasa yang tak akan salah
Salah akan memilih masa depan
Antara surga dan dunia
Dunia yang berliku dan terjal
Penuh dengan cobaan tuk menemukan cinta
Cinta yang sejati dan benar
Dan bertemu dalam mahligai cinta
Cinta yang begitu sempurna
Sempurna dalam khalaqoh cinta

Penulis
Fila Mawaddah
Anggota Rayon Avicenna

Maju atau Mundur


 
Kualitas pendidikan sangat berarti bagi generasi pemuda dan pemudi dalam kehidupan  sekarang ini. Karena seiring perkembangan zaman pendidikan harus tetap kita seimbangi dengan metode belajar dan mengajar lalu peran yang paling urgen adalah generasi muda dimana mereka yang akan memimpin negeri ini ke depan. Bila generasi pemuda-pemudi sekarang ini tidak mendapatkan kualitas yang bagus di dalam pendidikan maka kita akan tertinggal dengan  negara-negara yang lain.

Di sinilah pentingnya pendidikan, yaitu untuk meningkatkan kualitas generasi pemuda dan pemudi di zaman ini agar mereka tidak tertinggal dengan cepatnya transformasi pendidikan. Dengan mendapatkan pendidikan yang cukup kita akan bisa mengerti dan menentukan langkah-langkah bijak dalam menata masa depan kita agar lebih baik. 

Berpendidikanlah, sebab dengan demikian kita sebagai generasi muda milenial dituntut agar dapat berbaur dengan tantangan zaman lebih-lebih di era reformasi seperti saat ini. Kita harus mampu menjawab semua pertanyaan pada saat ini, kita juga harus siap untuk merubah seluruh keburukan yang ada di muka bumi indonesia ini sebab jika bukan kita sebagai penerus estafet para pejuang lalu siapa? Oleh karena itu bersungguh-sungguhlah dalam menimba ilmu pengetahuan yang ada dalam pendidikan, apapun harus kita pelajari, jikalau perlu kuras semua ilmu yang ada di dunia ini hingga dunia seraya berkata "Sungguh luar biasa dirimu". 

Ketika kita kalah dalam bersaing di era pendidikan maka secara tidak langsung kita akan terjajah oleh pengetahuan yang sifatnya abstrak dimana hal tersebut berupa ilmu yang kadangkala bisa saja merusak roda pendidikan yang ada di indonesia tercinta ini.

Mari ber  فستبقواالخيرات dalam memakmurkan bangsa dengan nilai-nilai pendidikan yang lebih kuat, hebat dan bermartabat. 


Penulis
Siti Maimuna
Anggota Rayon Avicenna

Gerakan Mahasiswa Yang Selalu Ditunggu Masyarakat



Diskusi selalu identik dengan kebiasaan sehari-hari yang dilakukan oleh mahasiswa. Tidak hanya menguasai materi-materi kuliah tetapi kecakapan dalam menyampaikan pendapat menjadi modal bagi mahasiswa untuk terjun ke masyarakat dalam mensosialisasikan tentang berbagai kemaslahatan. 

Disamping kecakapan tersebut mahasiswa juga perlu mempraktikkan atau meneladankan akhlaq yang baik. Karena mahasiswa adalah orang yang paling ditunggu perannya di masyarakat sehingga dengan intelektual saja tidak cukup untuk merubah tatanan masyarakat. Maka dengan melihat perilaku kitalah masyarakat bisa meniru sehingga masyarakat sadar bahwasanya perubahan harus dilakukan atas kesadaran bersama. 

Seperti yang disampaikan oleh Sahabat Muhammad Noval selaku Anggota Biro Keilmuan ketika mempimpin jalannya diskusi bahwasanya sebagai mahasiswa nantinya yang disebut sebagai Agent of Change dan Agen of Control senantiasa harus merubah diri sendiri terlebih dahulu dengan meningkatkan kapasitas intelektual dan moral melalui proses-proses baik di kampus maupun di organisasi. 

"Jadi kalian itu jangan sampai bosan ya dalam berproses, meskipun rasa bosan itu selalu ada. Cobalah bagaimana kalian melawan rasa bosan itu sehingga kalian bisa menikmati jalannya proses ini. Selain nantinya untuk diri kita sendiri, kita bisa membawa manfaat atau perubahan yang  lebih baik bagi orang lain atau di masyarakat nantinya." Ucapnya. 

Dalam filosofi masyarakat ada kata kata "Ghelluen ngkok taoh ka pae' ben manissah odi' cong" yang artinya "Duluan saya masih nak tentang pahit dan manisnya hidup". Adagium tersebut selalu menjadi senjata para orang tua ketika menjawab sesuatu yang disampaikan oleh para pemuda ketika menyampaikan pendapatnya, karena orang tua lebih dulu merasakan dan bagaimana tentang kehidupan. 

"Kita (Mahasiswa) harus selangkah lebih maju dalam berproses, artinya dimanapun dan kapanpun kita harus bisa berproses dengan beradaptasi terhadap lingkungan sekitar. Pelajari ilmunya, lalu praktekkan ketika terjun di masyarakat nantinya. Kita harus mempunyai tujuan bahwa kita hidup harus memberi manfaat kepada orang lain" Tuturnya. 

Hasil daripada kebermanfaatan mahasiswa terutama sebagai mahasiswa yang sekaligus aktivis atau bisa juga disebut sebagai organisatoris, bisa berpikir bahwasanya sebagai manusia harus mempunyai rasa kebersamaan atau saling membantu dan membutuhkan. Harus bisa mencapai satu tujuan secara bersama-sama. 

"Tolong kita sebagai orang organisasi (organisatoris), sama-sama mempunyai prinsip bahwa hidup kita tidak selalu tentang diri kita sendiri, tetapi juga tentang orang lain. Ketika satu orang merasakan sakit,  semuanya juga merasakan sakit. Artinya, rasa sakit dan senang adalah milik kita bersama sebagai warga organisasi." Imbuhnya. 

Diskusi tersebut dilaksanakan pada acara Follow Up Ke-5 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna Sekolah Tinggi Agama Islam Indonesia (STAI) At Taqwa Bondowoso. Acara tersebut dihadiri oleh segenap pengurus dan anggota rayon yang bertempat di Graha NU Kotakulon, Bondowoso (19/12/2020)

Jumat, 18 Desember 2020

Bibir Pantai Selatan.



   Di penghujung tahun ini aku pergi ke Pantai Selatan, aku berdiri di ujung pantai atau yang orang-orang lain biasa sebut sebagai "Bibir Pantai". Di tempat ini aku merenungi semua balada kehidupanku yang kian hari kian melandaku dengan kelam. Aku tengok ombak-ombak mulai menjalar ke bibir pantai, ombak itu hampir menyentuh punggung pantai atau naik ke permukaan daratan. Burung-burung berkicauan dan beterbangan kesana kemari dengan penuh keluwesan hidup, mereka terbang menjamah dan menjelajah semua permukaan laut dan pantai tanpa merasa peliknya hidup yang berakhir pilu.

Entah mengapa setiap kali berkunjung ke Pantai Selatan ini acap kali aku merasa luka serta derita yang kudera selama ini kian sirna dilarung ke tengah laut oleh semilir ombak-ombak tadi, kulihat seorang anak kecil membuat miniatur kastil dari tumpukan pasir. Kreasi sang anak yang penuh imajinasi seolah tanpa tersirat adanya masalah hidup orang dewasa yang mencekkik leher kehidupannya. 

Terbesit dalam Hati kecil ini membayangkan bahwa sang anak kecil itu adalah aku, aku yang makin hari semakin tersiksa sebab merasakan beban hidup yang terus menanti tiada henti, lamunanku menghipnotis kedalam fikiran bawah sadarku seakan-akan aku merupakan jelmaan dari bocah tadi. 

  Disaat aku terbangun dari khayal dan lamunku, aku melanjutkan perjalananku tuk menjelajahi seisi bibir pantai ini guna menghilangkan sisa-sisa balada hidup yang menggerogoti hati dan fikiran. Serta berujung nestapa. Setapak demi setapak ku jajaki jalanan pantai yang berbahankan dari komponen pepasiran. Pasir-pasir basah dan becek ini seolah hendak menghisap kedua belah kakiku yang berusaha menapakinya. Aku menghentikan langkahku pada bebatuan kecil yang menjadi sebuah gigi penyangga pantai. 

Ketika hendak menaikinya aku berpegang pada pepohonan mangrove, konon menurut penjaga pantai disana mengatakan bahwa pepohonan tadi berfungsi sebagai tiang pantai pencegah banjir dan tsunami yang hendak merangkak ke daratan. Kulihat pijar sang matahari kian meredup, rupanya sang mentari tadi sudah hampir tenggelam, ia bergegas tuk istirahat, agar sang rembulan berdaya tuk menggantikan tugasnya di malam hari. Air laut mulai pasang menjorok ke bibir pantai, seakan air yang dibawa ombak itu hendak melahap daratan. 
Ku amati matahari yang terbenam tadi. Terbenamnya sang fajar kedalam perut bumi membuatku semakin terkesima akan ciptaan Tuhan sang raja semesta alam. 

Siang hari kini berganti malam hari. Tak hanya sekadar pergantian rotasi antara mentari dan rembulan sahaja, tapi juga pengunjung disini pun silih berganti. Dalam kalbuku meresapi semua rotasi panorama natural alam ini, agar menjadi sebuah pelajaran hidup yang sangat berarti bagi pribadiku. Bahwa roda kehidupan ini terus berputar tiada henti. 

Hanya kuasa Tuhan yang mampu menghentikan siklus serta rotasi alam ini. Jika sang fajar pagi saja pergi meninggalkan hari sebab kuasa sang ilahi lantas apakah kita hanya akan berlarut-larut dalam kesedihan hati juga kepedihan hidup yang kita alami, yang barang mungkin telah menjadi suratan tangan kita serta pula telah dinisbatkan menjadi nasib badan kita.

Kamis, 17 Desember 2020

Izinkan Aku Memandangmu


Menatap masa depan dapat membuat diri ini makin semangat dan optimis dengan berimajinasi melalui titik haluan yang tinggi sehingga aku ingin menggapainya. 

Inspirasi menatap masa depan bisa membuat optimis dalam menjalanin hidup, setiap orang memiliki tujuan untuk mencapai masa depan. Seolah masa depan menjelma cermin yang mana didalamnya menggambarkan diri ini nantinya. 

Namun, tidak sedikit orang yang merasa yakin bisa menggapai kesuksesan dimasa depan, apalagi jika orang tersebut pernah merasakan kegagalan dimasa lalu. Seakan-akan masa lalu menjelma menjadi makhluk astral yang selalu mengganggu pikiran dengan menyuruhnya untuk menghentikan setiap langkah perjalanan. 

Disisi lain untuk meraih impian diperlukan perjuangan yang tidak kenal lelah dan harus ada rasa optimisme dalam diri sendiri. Dengan adanya rasa optimisme, seseorang akan kembali memiliki kekuatan untuk bangkit dan melanjutkan perjuangan.

Jadi jangan sampai kamu merasa pesimis dan berhenti menatap masa depan yang cerah.

Salah satu cara agar bisa menambah daya optimisme dalam menggapai impian, kamu bisa membaca kata-kata inspirasi menatap masa depan. Dengan membaca kata-kata tersebut bisa membuatmu kembali optimis terhadap apa yang kamu cita-citakan. Ibaratnya, kata-kata tersebut bagaikan tambahan stimulus untuk memberikan informasi bahwasanya mimpimu terlalu indah, maka rugi jika engkau tak menggapainya. 

Banyak kata-kata inspirasi menatap Masa depan yang bisa membangkitkan rasa optimismu, juga bisa membagikan kata-kata inspirasi tersebut kepada orang terdekat sperti keluarga, teman, dan khalayak umum lainnya. Kata-kata tersebut tidak akan bisa merubah dirimu jika engkau hanya membaca dan membagikannya kepada orang lain, sedangkan dirimu tidak segera mengaplikasikan nilai motivasi yang telah engkau baca. 

Yang bisa merubah dirimu itu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. Orang-orang eksternal selain internal dirimu hanyalah dorongan bagimu, yang menentukan langkahmu adalah dirimu sendiri, engkau ingin berubah atau hanya diam seperti batu, tidak ada pergerakan sama sekali. Janganlah menjadi objek yang mati sehingga selalu membutuhkan dorongan dari luar hanya untuk menggerakkannya. Hidupkanlah dirimu,  gerakkan dirimu sampai engkau tak bisa lagi untuk bergerak, selagi ada daya bergeraklah, selagi ada tenaga berusahalah. Karena usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. 

Setiap orang mempunyai banyak mimpi. Bolehlah mimpimu sama dengan orang lain, tetapi jangan sampai mimpimu direbut dan digapai oleh orang lain. Tugasmu saat ini adalah bagaimana kamu bermimpi dan segeralah untuk mewujudkannya. 

Semoga hari-hariku cerah seperti pandangan masa depanku. 
Selamat berjuang bagi para pewujud mimpi...

Siti Novita Sari
Anggota Rayon Avicenna

Dariku untuk Diriku


Jangan mendengar ketika kau merasa itu tidak patut di dengar akan tetapi kau harus tetap berfikir setiap tindakan yang kau ambil akan menuai kritik dari seseorang, Semua itu adalah pilihan tergantung kamu yang akan melakukan.

Jangan egois ketika kamu tak ingin di nilai buruk oleh orang lain, jangan pula serakah karena tidak semua inginmu akan selalu terwujud dan jangan pula berfikir kamu akan baik-baik saja tanpa orang lain karena hakikat dari manusia adalah mahluk sosial yg artinya selalu saling membutuhkan. Jangan selalu membuat hidupmu rumit dengan berfikir bahwa semua orang sedang tidak adil terhadapmu, 

Kali ini kamu hanya sedang berperang dengan rasa egoismu sendiri, semua tetap tergantung bagaimana cara berfikirmu, jangan meminta orang lain selalu mengerti karaktermu namun kamu pula harus paham bagaiman karakter orang lain. Jangan biarkan egomu mengalahkan rasa tanggung jawabmu karena ketika itu terjadi semua orang tak akan pernah mempercayaimu lagi.

Belajarlah tenang dalam menghadapi hal apapun, Belajarlah menerima setiap keritik dari seseorang, jangan selalu menganggap bahwa pemikiranmu selalu benar, karena ketahuilah musuh terbesar dari manusia adalah rasa egoisnya.

Kamu hanya perlu menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri.
Lepaskan egomu dan lakukan tanggung jawabmu.

Salam pergerakan✊

Lubabul Jannah
Koordinator biro advokasi eksternal PMII

Rabu, 16 Desember 2020

Manunggaling Kawulo Lan Aksara


Saat ini generasi muda penerus bangsa mulai tidak gemar dalam hal membaca. Seperti yang dikemukakan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), bahwa Indonesia berada di urutan ke 2 terendah di dunia tentang literasi. Minat baca masyarakat Indonesia sangatlah rendah. Padahal membaca merupakan sarana mengembangkan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan data Content Management System (CSM), perbandingan jumlah buku yang dibaca di 13 negara teramasuk Indonesia , di Amerika Serikat jumlah buku yang wajib dibaca sebanyak 32 judul buku, Belanda 30 buku, Prancis 30 buku, Jepang 22 buku, Swiss 15 buku, Kanada 13 buku, Rusia 12 buku, Brunai 7 buku, Singapura 6 buku, Thailand 5 buku, dan Indonesia 0 buku.

Di antara penyebab orang Indonesia malas membaca buku adalah karena mereka lebih suka menyibukkan diri dengan gadge mereka. Walaupun muatan di dalam gadge mereka merupaka  hal-hal yang tidak begitu penting dan berguna untuk pengembangan IQ mereka, bahkan malah akan merusak pola pikir mereka jika yang mereka baca dan mereka tonton adalah tontonan yang yang bersifat negatif.

Di era digital yang sangat pesat seperti saat ini, memanfaatkan gawai untuk hiburan. Membaca atau melihat hal hal yang baik dan berguna untuk memupuk kecerdasan dan wawasan kita tentu sangat dibutuhkan. Namun pada faktanya membaca buku masih menjadi pilihan yang sangat obyektif untuk menjadi bahan nutrisi otak kita. Maka yang benar adalah tetap memakai gawai, tetapi juga harus tetap rajin membaca buku, walaupun satu hari satu halaman.

Kurangnya membaca dapat berdampak negatif pada skill IQ kita, karena dengan membacalah kita dapat mengetahui berbagai informasi dan meningkatkan pengetahuan seluas luasnya. Dengan membaca kita tidak hanya tahu satu halaman saja, tetapi banyak halaman-halaman dunia yang bisa kita ketahui. Itulah mengapa budaya membaca perlu diterapkan dalam diri kita. 

Budaya membaca harus dibiasakan sedikit demi sedikit, agar nantinya kita bisa terbiasa sehingga nantinya kita akan merasa tidak enak kalau tidak membaca. Perlu kita sadari bahwa dari kecil guru dan orang tua kita susah payah mendidik kita agar bisa membaca, huruf perhuruf, kata perkata dengam telaten mereka mengajari kita. Setelah kita tau membaca malah kita malas untuk gemar membaca.

Harusnya kita bersyukur sudah bisa membaca, karna sering kita jumpai di sekitar kita, masih banyak  orang yang tidak bisa membaca. Ada yang karena tidak disekolahkan karena dari keluarga tidak mampu, ada juga yang karena sudah lanjut usia. Sehingga mereka sangat mudah untuk dibohongi oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. 

Pantas saja, jika dulu Guru kita mengatakan bahwa "Membaca adalah jendela dunia". Karena dengan membacalah kita bisa tau banyak hal di dunia ini. Banyak dari kita mempunyai cita-cita tinggi tapi malas membaca, padahal kebanyakan orang-orang yang sukses di luar sana adalah mereka yang gemar membaca. Malas membaca adalah suatu penyakit yang dapat merusak masa depan diri dan bangsa kita, sebab jika kita malas membaca maka kita akan bodoh dan masa depan bangsa yang ada di pundak kita akan ketinggalan zaman. Terus bagaimana jika generasi muda yang akan memimpin masa depan bangsa adalah orang yang bodoh?, jangan sampai hal itu terjadi.

Apakah kita masih tidak mau menanamkan rasa ingin tahu lewat membaca, sedangkan Indonesia masih berada di urutan terendah no 2 paling malas membaca buku. Apakah kita sebagai penerus bangsa hanya mau diam tanpa melakukan perubahan apa apa, sedangkan masa depan bangsa dan negara ada di tangan kita? Sudahkah kita membaca buku hari ini? 

Jika budaya malas membaca sudah mendarah daging pada diri kita, maka budaya itu akan terus ditradisikan juga ke anak cucu dan penerus kita kelak. Apakah kita mau begitu?
Ayo semangat membaca mulai sekarang, jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Sebagaimana Tuhan secara eksplisit memerintahkan kita untuk gemar membaca, sebagaimana firmannya dalam Al-Qur'an "Iqro'" yang artinya "Bacalah" kata Tuhan. Surat Al Alaq adalah surat pertama yang diturunkan Allah pada nabi. Itu bukti nyata bahwa perintah pertamanya kepada kita adalah MEMBACA.

Membacalah agar engkau mengenal dunia, dan menulislah jika engkau ingin dikenal oleh dunia. Ilmu ibaratkan buruan, maka untuk mengikatnya, ikatlah dengan tulisan. 

Salam Literasi,  Salam Pergerakan....

Selasa, 15 Desember 2020

Janganlah Melupa, Mengingatlah Meskipun Dengan Ngiangan Sederhana



Mengingat bahwa indonesia adalah bagian besar dari nusantara, tidak etislah bagi kita sebagai kaum milenial jika tidak mengetahui apa itu nusantara? 
Nusantara merupakan sebutan yang tidak lazim lagi bagi masyarakat sebelum masehi, yang mana wilayahnya terbentang antara ujung pulau sumatra dan papua.

Nusantara tercetus pertama kali dalam literatur jawa pada abad ke-12 hingga abad ke 16 yang dipelopori oleh kerajaan majapahit. Konsep Nusantara pernah terlupakan beratus-ratus tahun lamanya, namun KI HAJAR DEWANTARA menggaungkan kembali di awal abad 20 bahwasanya nusantara itu adalah kata lain dari Indonesia yang pada saat itu masih di kenal dengan sebutan Hindia-Belanda. 

Kerajaan majapahit yang di dalamnya terdapat Patih Gajah Mada yang pertama kali menyatukan Nusantara pada konsep sumpah palapanya yang di cetuskan pada tahun 1336 M. Naskah Sumpah Palapa tersebut ditemukan pada Kitab Pararaton yang tertulis:

Sira Gajah Mada patih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa". Dengan semangat untuk menyatukan dan menundukkan pulau pulau yang disebut nusantara, yang di sulut semangat juangnya dengan deklarasi gajah mada dalam sumpahnya.

Namun para sejarawan indonesia mempercayai bahwa Gajah Mada bukan pencetus pertama kali konsep nusantara itu, melainkan pada setengah abad sebelumnya pada tahun 1275 M pertama kali dilakukan oleh Karta Negara yang pada saat itu sebagai raja dari kerajaan Singasari, dia mengemukakan konsep Cakrawala Mandala Dwi Pantura yang bermakna Pulau Antara dalam bahasa sansekertanya.

Nusantara adalah negeri yang luar biasa, terdiri dari ribuan pulau dan bahasa, flora dan faunanya, bahasa dan budayanya, adat dan istiadatnya. Semuanya terpaku dan menyatu dalam genggaman burung garuda yakni "Bhinneka Tunggal Ika ". Negeri ini adalah negeri yang harus kita jaga mengingat peradaban Nusantara dalam sejarahnya yang luar biasa. Mengapa harus kita..?? Karena tidak menutup kemungkinan 10 sampai 20 tahun kedepan negara ini akan dipegang oleh para pemuda.

"Berikanlah aku seribu orang tua, maka akan kucabut Gunung Semeru sampai ke akar-akarnya, dan berikan aku sepuluh pemuda maka akan kuguncangkan dunia" Begitulah pesan Bung Karno kepada kita semua khususnya pemuda yang akan meneruskan estafet kepemimpinan bangsa Indonesia. 

Kepalkan selalu tanganmu wahai pejuang....

Khoirul Umam
Anggota Rayon Avicenna

JIKA RINDU TAK KUNJUNG BERTEMU MAKA PERGILAH

Pagi ini sangat lah indah dengan seseduh kopi beserta melihat keindahan alam yang membuat diri ini menjadi semangat dan juga menikmati suara indah burung yang saling bernyanyi bersama. Tak sengaja aku melihat handphone yang bernotifikasi tentang dia yang selalu membuat jiwa ini untuk terus bersemangat dan tersenyum. 
Setelah melihat notifikasi tersebut, aku membayangkan dia berada disisi samping ini yang duduk di sekitar keindahan alam bercanda tawa bersama. Aku berfikir dan terus membayangkan dirinya sampai tidak melihat adanya orang menghampiri diriku untuk bangun di sebuah tempat duduk yang aku tempati.
Aku berniat mengajak dia untuk pergi jalan-jalan mengelilingi taman bersamanya, bercanda tawa tanpa ada orang yang mengganggu. Disaat aku mengabari untuk sebuah kebahagiaan ini dia membalas pesan dari aku yang bernotifikasi dengan tidak menyamankan. Namun, aku tetap sabar walaupun di hati ini sedih. Namun semua di lewati dengan penuh perassaan bahagia dan tetap tersenyum dengan hati yang terluka tetapi jangan terus memasang wajah konyol seolah kau bahagia dan baik-baik saja. Aku tahu dirimu lebih dari siapapun, kau tak perlu berbohong padaku. Santai saja, tunjukkan yang sebenarnya. Aku pasti mendengarkan semua yang telah menjadi beban di perasaanmu.
Aku tahu apa yang kau khawatirkan, aku tahu apa yang kau inginkan, aku tahu semuanya. Jangan merasa sendirian, kau tahu kan aku selalu berada di sisimu? Aku ada, dihatimu. Jangan merasa kesepian dan tak punya sandaran, aku selalu menyemangatimu, percayalah.
Jangan pernah berpikir bahwa kau tak bisa menggapai kebahagiaanmu. kau seharusnya yakin semuanya akan berjalan sesuai khayalan-khayalan manismu sebelum tidur. Kau tahu apa yang kubenci dari dirimu? Kau terlalu cepat putus asa. Ayolah..
Siapa yang tetap mempertahankan satu hal walaupun kau tahu kau sendiri tidak mampu untuk menggampainya? Siapa yang masih bisa tersenyum bahkan saat masalah menimpamu? Siapa yang selalu dimarahi saat kesalahan kecil terjadi?
Aku bukan orang yang mudah angkat tangan dan pasrah pada keadaan, Aku tahu itu. kau sudah cukup menjalani hari-hari sulit yang belum tentu orang lain pernah merasakannya. Dan hal-hal sulit itu membuat dirimu semakin kuat. Diri ini pasti bisa melalui hari-hari yang sulit lagi.
Bayangkan semuanya mengalir sendirinya, dan kau akan bahagia kelak. Bukankah khayalanmu selalu manis? Percayalah khayalan manismu akan menjadi nyata. Aku masih mengingat kalimat yang selalu kau ucapkan pada diriku, Aku masih mengingat perkataan yang kau ucapkan “Kau sudah bekerja keras, kau sudah menyemangatiku, Semuanya akan baik-baik saja.” Aku hanya bisa diam saja.
Hati ini sudah bekerja keras, sudah mencoba melakukan dengan yang terbaik. Semua hanya khayalan yang belum tercapai mimpimu akan baik-baik saja. Semuanya akan baik-baik saja, sesuai harapanmu. Kau hanya harus melaluinya, bukan? Kau hanya harus menjalani semuanya, bekerja keras, dan terus berdoa. Aku akan selalu berdoa untuk mimpimu. Jangan takut.
Jika tak ada yang mendukungmu, tak apa. aku akan tetap mendukungmu, jangan dengarkan mereka yang hanya berusaha membuatmu ragu. Mereka hanya iri. Kau punya sesuatu yang pasti bisa membuatmu bahagia. Ayo kita berjalan di jalan penuh bunga, menapaki langkah menuju kebahagiaan yang sempurna. Menjemput mimpimu yang selalu kau doakan. Aku akan di sampingmu, menggenggam tanganmu erat dan membantumu agar tak tersesat.
Aku akan selalu menunggu apa yang menjadi sebuah keluhan dirimu karena kamu adalah semangat disetiap hari ku. Aku tidak akan pernah menghilang mau pun menjauh dari kamu. Jangan pernah untuk melupakan aku disaat kamu memiliki masalah karena aku tau kamu tidak akan bisa bangkit tanpa ada semangat dari orang terdekatmu.
Siapa yang akan membuatmu bangkit jika tidak ada orang terdekatmu. Aku ingin khayalan ini menjadi sebuah kenyataan namun bagiku khayalan ini sangatlah berat untuk dilakukan tanpa ada sebuah kata kebersamaan.
Hati ini sangat lah sulit untuk menebak sebuah teka teki. Aku sampai melupakan apa yang akan terjadi semuanya sama aja tidak ada yang bahagia namun adanya semua menjadi tanda tanya yang tidak pernah muncul jawabannya dengan sebuah khayalan ini.
Aku berfikir jika semua khayalan tersebut apakah kita bisa melakukan bersamanya dengan sebuah canda tawa untuk mengahadapi rintangan di depan mata yang selalu menghampiri dan terus bermunculan.
Bayangkan saja semua akan baik-baik saja tanpa ada rintangan didepan mata rasanya itu seperti khayalan yang menjadi sebuah kenyataan. Aku selalu terus ada disetiap masalah jangan pernah kamu melakukan sendirian karena kamu memiliki sebuah orang terdekat disampingmu.
Jika kehadiranku membuat kamu menjadi beban maka aku akan pergi dengan perlahan, jika penasaran mengganggu hidup kamu maka aku akan berhenti dengan rasa kecewa dan sedih, semua adalah sebuah teka teki yang tak pernah selesai tanpa adanya bertahan dan melewati bersama. Jika kamu sudah merasakan rasa bosan maka katakanlah, agar aku bisa menyadari jika hadir diriku ini menjadi sebuah masalah di kehidupan kamu .
Aku akan terus menunggu dan melawan semua rasa rindu ini. Kamu yang masih menyimpan semuanya akan ada jawaban dari sebuah teka teki yang kamu berikan kepada aku. Jadikan semua khayalan tersebut menjadi sebuah kenyataan jika kamu sudah merasakan semuanya tanpa ada hasil maka aku akan pergi dengan perasaan yang menyakitkan untuk hai ini.

Bionarasi Penulis :
Dedi Handhika, lahir pada tanggal 02 Desember 1999 di Bondowoso, Jawa Timur Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam di kampus STAI AT TAQWA, Suka dengan penuh tantangan dan perjalanan yang menghasilkan sebuah pengalaman.
“Jangan jadikan hidup ini seperti angin yang mengikuti arus dan juga seperti batu yang hanya bisa terdiam diri namun jadilah seperti pohon berdiri namun memiliki manfaat”

IRI BILANG BOS!

Terkadang aku iri melihat sahabat-sahabatku yang suka menulis, foto mereka terpampang nyata di e-koran Avicenna, tulisannya disebar sampai memenuhi story-story WA mereka masing-masing. Seolah-olah mereka menjadi tokoh trending topik di berbagai media sosial lainnya. Ada yang menulis opini,  cerpen, essai, artikel sehingga membuatku juga tertarik membacanya sehingga juga membuatku mempunyai keinginan untuk menulis. 

Aku berpikir, aku berusaha bermonolog dengan diriku sendiri "Aku ini mau nulis apa ya? Apakah aku juga bisa menulis? Wong aku bicara didepan umum saja klitak-klituk. 

Tetapi aku mempunyai keyakinan bahwa setiap orang mempunyai pemikiran sehingga timbullah opini-opini yang timbul dari dirinya. Yang mana opiniku masih tentang organisasi yakni PMII yang telah menjadi wadah atau perantaraku berproses sehingga membawaku kepada perubahan-perubahan yang lebih positif.

Berbicara tentang organisasi merupakan organ-organ atau orang-orang yang berkumpul menjadi satu dengan banyaknya perbedaan antar satu sama lain dengan mempunyai tujuan yang sama, menyamakan perbedaan tujuan bersama-sama, bergerak bersama-sama untuk mewujudkan cita-cita yang sudah menjadi cita-cita setiap pemikiran dan pergerakan.

Sebuah organisasi terlebih khusus PMII yang kita kenal merupakan organisasi yang mewadahi mahasiswa nahdliyyin untuk mengembangkan intelektual dan moral yang nantinya dan harapannya kader- kader PMII ketika sudah terjun di masyarakat menjadi seseorang yang sudah siap melakukan perubahan (Agen Of Change) yang lebih baik di dalam masyarakat. 

Kualitas suatu kader bukan diukur seberapa pintarnya berbicara di dalam diskusi, berdialektika dalam menyampaikan sebuah pendapat, menggunakan almamater ataupun atribut yang serba biru kuning mulai dari jas, sarung, songkok (peci), jilbab (kerudung) bahkan lengkap sampai pin dan gantungan kunci yang semuanya tertera nama PMII. Karena hal demikian merupakan eksistensi belaka yang hanya enak di pandang, tetapi belum adanya esensi yang bermanfaat bagi dirinya, di lingkungan sekitarnya yang bisa kita rasakan.

Kaderisasi merupakan nafas sebuah organisasi, ketika kaderisasi tidak berjalan, diam, stagnan, maka organisasi tersebut bisa dikatakan mati. Karena, pada hakikatnya organisasi itu adalah benda mati. Organisasi itu hidup ketika orang-orang yang ada di dalamnya terus berpikir dan bergerak dalam mematangkan pribadinya, memperluas relasi dan pengalamannya, memperkaya esensi diri sehingga impact-nya (pengaruh-dampak) kepada kehidupan organisasi lebih mempunyai kualitas yang beresensi, pun ke-eksistensiannya tidak perlu ditanyakan lagi. Karena kekuasaan esensi lebih tinggi nilainya dibandingkan eksistensi.

Yang terpenting dari kaderisasi tersebut adalah bagaimana anggota maupun kader itu sungguh-sungguh dalam mengabdi di PMII, karena PMII telah menyediakan segalanya tentang kebutuhan seorang mahasiswa.  Sejatinya PMII tidak menjamin kesuksesan karena PMII hanya menyediakan tempat atau wadah proses mahasiswa. Artinya, kesuksesan warga pergerakan tidak ditentukan oleh PMII itu sendiri tetapi bagaimana kesungguhan anggota dan kader itu untuk mengabdi di PMII.

Di dalam kata pengabdian itu tentu banyak hal-hal yang harus di lakukan atau juga dijadikan sebagai pegangan maupun prinsip berorganisasi. Komitmen, Loyalitas, Totalitas dan Integritas merupakan sebagian prinsip agar kita mampu bertahan berproses di PMII.

Jangan sampai tujuan kita itu salah berproses di PMII, jangan sampai kita itu digunakan oleh seseorang yang mempunyai pengaruh atau ada kepentingan dibalik janji-janji entah dari siapapun atau alumni PMII sekalipun. Tugas kita sebagai pengurus adalah jangan sampai kita mengkader hanya menjanjikan sesuatu yang menarik bagi calon anggota yang membuat anggota nantinya malah menagih janji yang belum tersampaikan itu. 

Kita harus merubah doktrinasi-doktrinasi yang sering terlontarkan di PMII tentang kenyamanan, keistimewaan, dan hal-hal yang nantinya akan kita dapat. Hal itu yang membuat para calon anggota, anggota maupun kader akan mempunyai rasa menerima bukan memberi. Akan banyak kader yang manja, ketika kenyamanan menjadi keprioritasan berproses. Sementara kehidupan nyata yang senyata-nyatanya lebih keras daripada atmosfir organisasi. Dan yang terpenting ketika kita berorganisasi adalah pemberian kita baik pikiran, tenaga, materi bahkan nyawapun harus kita korbankan.

Bukan berlebihan, karena Maulana Jalaluddin Rumi seorang sufi terpopuler dari dulu sampai saat ini ketika berbicara tentang cinta, ketika dia sudah mencintai sesuatu maka dia menghilangkan rasa ke-akuannya demi seseorang yang dicintainya. Dirinya lebih mencintai yang dicintai dibandingkan dirinya sendiri. Tentunya ketika memang kita bersungguh-sungguh memberi pengabdian kepada PMII, secara tidak langsung kita sudah mendapatkan penghargaan dari siapapun dan secara tidak sadar kita menjadi lebih terhormat tanpa meminta penghormatan dari siapapun.

Hal yang harus kita rekontruksi di dalam organisasi mahasiswa islam terbesar se-Indonesia ini adalah pengabdian kita, karena saat ini kita sudah banyak lupa bagaimana kita mengabdi kepada PMII, terkadang kita lebih tertarik kepada organisasi yang baru kita kenal, yang dilihat dan dirasa lebih menarik daripada PMII sehingga kita melupakan PMII yang sejak awal memproses kita dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang takut menjadi lebih berani, dan dari yang apa kita menjadi ada apa dengan kita.

Jangan sampai tujuan kita berorganisasi hanya ingin menjadi ini dan itu, di jabatan sana dan sini. Karena ketika orientasi berorganisasi kita hanya berkutat pada kedudukan, kehormatan dan jabatan, maka takutnya kita gagal menjadi kader yang mandiri karena ketergantungan hanya akan cenderung kepada politisasi yang sifatnya praktis. Sehingga mahasiswa yang disebut sebagai orang yang paling ideal akan hilang begitu saja karena sebab dan musababnya hanya mementingkan kepentingan kepentingan pribadi.

Suasana pandemi bukan menjadi alasan bagi warga pergerakan untuk melakukan yang namanya pengabdian. Kita harus tetap bergerak, bergerak dan bergerak karena PMII itu sifatnya harus dinamis. Betul maqolah-maqolah yang sering kita dengar di atmosfir diskusi kita di dalam organisasi bahwa "Gerakan adalah barokah". Kita harus bisa mencari peluang di setiap masalah yang melanda, jadikan masalah sebagai solusi sehingga kita mampu mendapatkan inovasi-inovasi berbeda daripada sebelumnya demi menjaga marwah, harkat dan martabat PMII. Melaksanakan kaderisasi semaksimal mungkin untuk mencetak kader muslim nasionalis yang tangguh, cerdas, berani mengambil langkah di situasi apapun maupun kondisi apapun. Artinya, kita harus lebih adaptif dalam menanggapi problem-problem yang terus menaungi negeri ini.

Burung garuda tak akan terbang tanpa sayap begitupun PMII tak akan bisa terbang tanpa adanya pengabdian. Kesuksesan kinerja, bakti seseorang tidak bisa di ukur dengan apa yang dia dapat tetapi seberapa besar pengabdian yang dia berikan. Teruslah ber-PMII, teruslah mengabdi, teruslah memperbanyak relasi, teruslah mengembangkan sayap dan mematangkan pribadi. Jadilah kader yang berdedikasi bukan hanya kader yang berindikasi.

Salam Pergerakan......

Penulis : Sahabat Kamil Afandi (Bidang 2 Advokasi dan Gerakan)

Minggu, 13 Desember 2020

Manusia Tidak Pernah Puas


Harta, tahta, kepuasan. Begitulah kira-kira tujuan setiap manusia. Tujuan hidupnya hanyalah sebatas kepuasan belaka. Namun, ketika kepuasan itu sudah dicicipi oleh manusia, apakah lantas manusia akan merasa sudah puas? Tentunya tidak.

Manusia masih mempunyai harapan dan tujuan selanjutnya. Dan, itulah yang membuat manusia tidak pernah merasa suda puas atas segala yang telah diraihnya.

Ibarat seorang pasangan, secantik apa pun dan setampan apa pun pasangannya, pasti lama-kelamaan akan merasa bosan. Kecantikan dan ketampanan itu hanya sesaat dan sifatnya fana. Sering bertemu saja pasti akan merasa bosan ujung-ujungnya. Jadi, jangan berharap pada sesuatu yang sifatnya fana atau sementara itu.

Manusia memang tiada habisnya mengejar sesuatu. Misal, mendapatkan cinta seseorang. Setelah manusia benar-benar mendapatkan cintanya, tentu ingin mendapatkan yang lebih dari orang yang pertama. Terus-menerus begitu. Iya, begitulah manusia. Manusia tidak pernah merasa puas akan sesuatu yang dicapainya.

Bisa dikatakan, manusia serakah, manusia tamak, dan sebutan lainnya.

Nabi Muhammad Saw bersabda:
"Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan, Allah Maha Pengampun bagi hambanya  yang mau bertaubat." (HR al-Bukhari).

Ini fakta, bukan hanya fiktif belaka. Bahwa manusia tidak akan pernah puas atas apa yang dimilikinya. Misal, kita mempunyai barang yang menurut kita bagus. Namun, ketika melihat barang yang sama tapi kepunyaannya orang lain, kita akan beranggapan bahwa barang orang lain itu lebih bagus daripada barang kita. Tapi, apakah orang lain itu berpikir bahwa barangnya sudah terbaik daripada barang kita? Tentu tidak.

Begitulah kira-kira manusia itu. Manusia serakah, manusia tamak, tidak pernah puas, tidak pernah bersyukur atas apa yang telah dimilikinya. Seharusnya, manusia itu tidak boleh serakah, apalagi mengemban amanah.

Janganlah menjadi manusia yang serakah. Dan, pintar-pintarlah menjaga amarah karena ia dapat merusak berkah.

Penulis: Khosim Wahyudi
Editor : Muhlas

Negara Surga



Di zaman sekarang ini bisa di katakan zaman akhir, mengapa? Karna sekarang sudah banyak orang yang bertindak atau orang yang melakukan hal hal yang merugikan pihak lain dan mengatasnamakan agama sebagai dasar atas perbuatannya.

Bahkan sekarang sudah banyak kelompok atau aliran yang ingin merusak tatanan pemerintahan bangsa indonesia yang mengatasnamakan agama islam. kalau kita pahami kelompok atau golongan itu tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Karena Nabi Muhammad Saw sendiri mengajarkan ummatnya untuk menyesuikan antara politik dan agama sesuai situasi dan kondisinya masing-masing. Bahkan nabi berdakwah juga berpolitik, karena politik adalah cara atau strategi. Strategi yang digunakan Nabi adalah cara yang baik, tidak menggunakan unsur kekerasan ataupun kebencian dalam menyiarkan Islam. 

Sekarang kelompok atau golongan itu sudah mulai masuk ke pelosok pelosok daerah maka dari itu kita sebagai ummat islam harus memperkuat iman dan taqwa supaya kita tidak mudah terpengaruh oleh apa yang di bawa kelompok atau golongan tersebut. Karena tujuan kelompok kelompok tersebut  ingin menghancurkan tatanan pemerintah bangsa indonesia dengan cara mengadu domba sesama agama yaitu agama islam. Kenapa harus agama islam yang menjadi incaran oleh kelompok atau aliran itu ? Karna bangsa indonesia mayoritas beragama islam, maka dari itu agama islam yang ada di Indonesia sangat berpengaruh kepada bangsa indonesia. kenapa bisa  berpengaruh pada bangsa Indonesia, karena merdekanya bangsa Indonesia dan berdirinya juga ada campur tangan dari para kyai dan santri pada zaman daluhu. Maka dari itu agama islam senantiasa turut andil dalam membangun bangsa Indonesia.

Sekarang sudah ada kelompok atau golongan yang mengatasnamakan pembelaannya terhadap agama Islam, yang ingin merubah tatanan bangsa Indonesia menjadi negara khilafah. Mungkin mereka menganggap bangsa indonesia ini berdiri atas nama orang-orang islam saja, tetapi realitanya yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan seluruh kalangan yang berbeda mulai dari suku, ras dan agama. Jadi,  ketika berbicara Indonesia bukan tentang apa sukunya,  rasnya dan agamanya lagi melainkan rasa kecintaan terhadap tanah airnya,  Indonesia. 

Sekarang sudah banyak terja yang mana ummat islam sendiri yang ingin merusak tatanan pemerintah indonesia, kenapa demikian? Karena haus kekuasaan dan gampang terpengaruh oleh pihak pihak yang tidak bertanggung jawab dengan apa yang di lakukan kepada bangsa Indonesia. Ingin merubah minset ummat islam yang ada di indonesia sendiri,kenapa ummat islam yang ada di indonesia mudah terpengaruh dengan pihak pihak yang tidak bertanggung jawab kepada bangsa indonesia? Kerena di zaman sekarang orang mengandalkan fikirannya sehingga gampang terpengaruh oleh ajakan orang orang yang tidak suka dengan bangsa indonesia. Sehingga masih ada kalkulasi keimanan karena dominansi pikirannya tersebut. 

Apalagi di zaman modern saat ini dimana internet sudah meracuni pikiran banyak orang, kita sebagai ummat islam jangan mudah terprofokasi dengan isu isu yang tidak jelas, kerena pada zaman sekarang banyak kelompok kelompok yang ingin mengadu domba antar agama, orang-orang yang tidak suka dengan agama islam dia berusaha menghancurkan islam dengan cara apapun salah satunya yaitu dengan internet, yang mana mereka juga  menyebarkan isu-isu yang mengatas namakan agama islam supaya ummat islam terpengaruh atas perbuatannya, sehingga menimbulkan perbedaan pendapat yang memicu kepada perselisihan antar ummat beragama dan menimbulkan perpecahan di suatu daerah atau negara tersebut kerena ada ketidaksamaan pendapat. Maka sangat penting kita lebih cerdas lagi dalam mencerna informasi yang dapat menimbulkan perpecahan. Perlu kiranya analisis wacana dan media sehingga kita pintar mana yang harus di saring dan di sharing. 

Tugas kita sebagai ummat Islam yang Rahmatan lilalamin harus bisa menghormati suatu perbedaan yang ada, karena bangsa Indonesia sangatlah beragam, ketika kita sudah banyak mendengar kata 'surga' mungkin kita sudah merasa biasa-biasa saja karena banyak pelangi-pelangi indah yang menghiasinya. Warna pelangi Indonesia indah karena beragamnya perbedaan-perbedaan itu. Maka Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan perpecahan,  tetapi jadikanlah perbedaan sebagai ajang pemersatu dan penguat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jika kamu takut rintangan, iya tidak usah berjuang. Duduk-duduk santai saja dirumah. Karena berjuang tidak hanya sekedar percandaan tetapi membutuhkan yang namanya pengorbanan. 

Salam Pergerakan....

  

Jumat, 11 Desember 2020

PMII RBA STAI At-Taqwa Bondowoso Adakan Follow Up Bersama



Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Raden Bagus Asra (RBA) STAI At-Taqwa Bondowoso adakan Follow Up Bersama di Graha Pergerakan, Bondowoso. Sabtu (12/12).

Kegiatan ini merupakan kegiatan bulanan yang dilaksanakan oleh Pengurus Komisariat PMII RBA STAI At-Taqwa Bondowoso dengan dihadiri oleh Anggota Preman 2020 yang beberapa bulan lalu sudah termapaba.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh kedua Rayon, yaitu Rayon Avicenna dan Rayon Averroes yang berada dibawah naungan PMII Komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso. 

Sahabat Fajar yang dalam kesempatan kali ini mewakili Ketua Komosariat PMII RBA STAI At-Taqwa Bondowoso berpesan bahwa dalam berorganisasi harus serius dan tidak bergantung pada teman.

"Terus semangat untuk berproses di PMII dan jangan bergantung pada teman. Karena sukses bukan bergantung pada teman, melainkan dari diri sendiri," ucapnya.

Selain itu, Sahabat Fajar juga menerangkan bahwa dalam berproses harus mandiri dan mempunyai kemauan yang tinggi, karena segala proses akan kembali pada diri masing-masing.

"Tanamkan dalam diri kalian bahwa kalian ingin sukses. Karena proses kalian, iya kalian sendiri lah yang akan menikmatinya. Dan, jangan pernah bergantung pada teman. Karena bergantung itu tidak enak, apalagi digantung," pungkasnya.

Anggota Preman yang hadir dalam kesempatan kali ini sangat antusias mendengarkan materi yang disampaikan oleh Sahabat Lutfi selaku anggota Bidang 1 Kaderisasi di kepengurusan PMII Komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso.

Sahabat Lutfi dalam kesempatan kali mampu menginteraksikan antar anggota Preman 2020. Karena sepanjang materi, anggota Preman 2020 tidak diperlakukan sebagai pendengar sejati.

Kegiatan ini diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Sahabat Haris sekaligus sesi foto bersama dengan semua pengurus, baik pengurus Komisariat maupun pengurus kedua Rayon yakni Rayon Avicenna dan Rayon Averroes.

Kamis, 10 Desember 2020

Hilangnya Kiprah Perjuangan



Sadarkah kita pasca kemerdekaan makna perjuangan tidak lagi sekental masa revolusi? Ketika masa revolusi kosa kata perjuangan itu selalu disandingkan dengan mati. Berjuang atau mati. Merdeka atau mati. Mengorbankan harta bahkan jiwa adalah pilihan utama agar Indonesia bebas dari cengkeraman kaum penjajah.

Nilai juang itu di kenal dengan Semangat Juang 45. Semangat berkorbar hampir ada di dada seluruh rakyat Indonesia. Hasilnya adalah kemerdekaan dengan gugurnya para pejuang serta rakyat wafat yang tidak memerlukan tanda jasa. Nilai juang kini tidak dirasakan lagi. Nilai juang komunitas kini bergeser pada nilai juang perseorangan. Setiap warga kini sibuk mengurus dirinya sendiri.

Mungkin begitulah yang harus terjadi karena tantangan yang dihadapi bukan ancaman bersama. Setelah merdeka, rasa nasionalisme semakin surut. Siapa yang harus disalahkan?? Apakah kita yang hidup pada masa kini atau orang-orang terdahulu yang tak mengetahui akan hal ini? Sedangkan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai simbol kemerdekaan Indonesia pada awal kemerdekaan masih mampu menggerakkan rakyat untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan.

Rasa nasionalisme yang mampu menggelorakan semangat rakyat kini sudah jarang kita lihat dan kita dengar. Para tikus rakus sibuk dengan dirinya sendiri, sibuk dengan pembelaan kepada kelompok dan sibuk mempertahankan kedudukan. Lalu apa yang bisa diharapkan dari keberadaan wujud mereka yang katanya berkualitas seperti Ini itu. Sedangkan peran menggelorakan nilai perjuangan semangat 45 ada di dalam pangkuan pundak dan kaki mereka yang sudah sesuai dengan kelasnya. 

Bahkan kualitas mereka yang belum selesai dengan urusan pribadi justru merepotkan kita sebagai generasi penerus bangsa. Kami terpaksa ikut memikirkan dan mengurus masalah sang aktor pengacau. Kamipun mengelus dada dan terpaksa mengeluarkan jurus toleransi melihat tingkah polah yang dilakukannya, dengan berangkat dari semangat yang terus berkobar semerta berucap "tak ada kata terlambat untuk berjuang". Oleh karenanya hidup itu perjuangan, bahkan mereka yang tidak berjuangpun harus berjuang untuk tidak berjuang.

Pentingnya Tri Fungsi NDP dalam berorganisasi PMII RBA STAI At-taqwa gelar kegiatan SARANG Avicenna ke-09.

  NDP yang berfungsi sebagai Kerangka Refleksi, Aksi dan Ideologis, merupakan Sublimasi nilai keislaman dan keindonesiaan. Sebagaimana ideol...