Minggu, 31 Januari 2021

Berkarya Dan Tertawa Bersama Rayon Averroes dan Avicenna, Kunjungi Pusat Informasi Megalitikum Bondowoso


Bondowoso merupakan salah satu kabupaten kecil yang ada Di Jawa Timur dan terletak di tengah-tengah kawasan Tapal Kuda. Satu hal yang sampai saat ini belum sangat dikenal oleh masyarakat Bondowoso, khususnya para pemuda yang belum mengetahui bahwasanya Di Bondowoso terdapat bukti peninggalan-peninggalan Pra-Sejarah yang salah satunya adalah Batu Megalitikum. 

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Averroes dan Avicenna mengadakan Follow Up bersama yang di selenggarakan langsung oleh Komisariat Raden Bagus Asra Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso. Kegiatan tersebut bertempat di Pusat Informasi Megalitikum Desa Pekauman Kecamatan Grujugan, Bondowoso (31/01/2021).

Alasan Follow Up tersebut diadakan di tempat bersejarah agar pemuda khususnya mahasiswa pergerakan mengetahui bahwasanya Kabupaten Bondowoso memiliki peradaban yang sangat besar. Seperti yang dikatakan oleh Sahabat Rizal selaku Pengurus Komisariat Raden Bagus Asra dalam sekapur sirihnya ia berkata.

"Alasan kalian diajak kesini karena banyak peninggalan nenek moyang yang harus diketahui oleh  PMII. Nenek moyang dulu itu bisa melahirkan produk, meskipun dulu tidak ada yang namanya teknologi. Dari kekreativan nenek moyanglah mampu menghasilkan beberapa produk terbuat dari batu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari" Tuturnya. 

Acara tersebut dikemas dengan suasana santai ceria dengan dimeriahkan beberapa penampilan seni kreativitas Anggota maupun Pengurus Rayon Avicenna dan Averroes. Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan keakraban antar kedua rayon. 

"Untuk menjaga solidaritas kalian selaku satu angkatan, jadikan hari ini ajang reuni ketika kalian bertemu Di MAPABA Raya. Saya pesan kepada preman sekarang waktu kalian masih anggota, tetaplah menjadi anggota ideal atau kader yang mu'taqid" Ucap Sahabat Lutfi selaku pengurus bidang kaderisasi Komisariat Raden Bagus Asra.

Selepas anggota dan pengurus menampilkan bakat seninya, kami diajak ke area Batu Megalitikum yang terletak di sebelah utara Gedung Pusat Informasi Megalitikum. Hujan yang mengguyur deras tidak menyurutkan semangat anggota untuk melihat batu-batu peninggalan Pra-Sejarah. Disana masih terdapat batu-batu asli peninggalan Pra-Sejarah tersebut. Ada lima jenis batu yang ditemukan dan terselamatkan yakni sarkofagus, menhir, batu kenong, batu kursi dan dolmen.

Jumat, 29 Januari 2021

Bunga Hatiku Di Petik Orang LainOleh: Abdi Aliev (Pengurus Rayon Avicenna Bidang Advogger Biro Gerakan Eksternal



       Perkenalkan namaku Abdi Aliev, keluargaku biasa memanggilku Abdi, kawanku memanggilku dengan sebutan Aliev. Aku dari kalangan keluarga biasa saja atau bisa disebut dengan keluarga proletar. Aku memiliki postur tubuh yang kurus kering;rambut lurus;mata minus. Dengan tinggi badan sedang sekitar 165 CM. Aku berkuliah di STAI At Taqwa Bondowoso, Jurusan MPI (Manajemen Pendidikan Islam). Aku hendak mengisahkan tentang kisah cintaku di kampus ini yang bertepuk sebelah tangan. Disini dijelaskan Alur Cerita bagaimana aku berjumpa dengannya, sebab awalku mencintainya, hingga alasanku mengapa masih mencintainya meski telah berakhir sebelah tangan.
       Singkat cerita kala itu (2019) aku masih menjadi seorang Maba atau Mahasiswa Baru semester 1 di kampus ini. Saat itu aku bersama kawan kelompokku mengerjakan sebuah tugas yang diberikan oleh dosen pengampu kami. Kami mengerjakannya bersama di Perpustakaan Umum Bondowoso. Itulah saat pertama aku berjumpa dengan rekan kelompokku yang bernama Farhan Fiqi alias AAK,Dhian Rama,Imron Rasyidi dan juga Farhan. Kami berlima mengerjakan tugas ini dengan serius senbari mengisi kejenuhan dengan canda gurauan kami. Tak lama kawanku yang bernama Aak pergi ke meja resipsionis untuk mengambil formulir kartu anggota perpustakaan. Disaat itu aku menyusulnya, saat diruang resipsionis itulah pertama kalinya aku melihat bunga hatiku berdiri tepat di mulut pintu itu. Semula tak ada rasa yang kumiliki terhadapnya. Aku mengabaikannya begitu saja. Selesai kami mengisi formulir kami pun menuju ruang baca perpustakaan tersebut, tempat kami mengerjakan tugas kelompok kami berlima. Kamipun melanjutkan kerja kelompok kami, ragaku memang sedang berada ditengah kerumunan rekan seperjuanganku, fisikku memang bersama mereka untuk mengerjakan dan juga menyelesaikan tugas kuliah kami. Tapi entah mengapa hati dan pikiranku fokus pada gadis yang kini menjadi bunga di hatiku itu. Ia duduk dibangku yang bersebelahan dengan bangku kami berlima. Aku memandanginya dengan penuh konsentrasi tinggi. Awalnya aku menyangka ia adalah mantan kekasihku ketika masih duduk di bangku Man Bondowoso dulu. Mantan kekasihku yang bernama Nufus. Wajah si bunga hati ini sangat mirip dengannya. Beberapa waktu kemudian kami telah selesai mengerjakan tugas kelompok kami. Aku berikut kawan kelompokku beranjak pergi menanggalkan tempat duduk kami. Satu persatu kawanku meninggalkan ruang baca itu. Tapi aku tak ikut serta pergi bersama kawanku. Setelah beranjak dari kursi tempat aku mengerjakan tugas kelompok kami tadi. Aku langsung datang menghampiri si gadis yang aku kira sebagai mantan kekasihku, gadis yang aku pandangi wajahnya sedari tadi. Akupun memberanikan diriku yang pemalu ini untuk memulai percakapanku dengan gadis tersebut. Aku sempat bertanya padanya, "Bak permisi? Sampeyan Nufus ya?"Tanyaku membuka percakapan kami berdua. "Maaf bukan mas"jawab bibir manisnya dengan lembut dan sopan. Mendengar jawaban gadis manis yang halus dan menyentuh hatiku itu. Jantungku langsung berdegup kencang bercampur bahagia mendengar suara manisnya. "Apakah ini yang dikatakan orang banyak dengan sebutan cinta pada pandangan pertama?"gumamku dalam hati. Aku berusaha mengajaknya mengobrol dan mencairkan suasana dengan basa basi khas seorang introvert. Ia pun meresponnya dengan sopan. Hati ini berbunga-bunga dapat bercengkrama dengannya. Tak lama kawanku pun memanggil-manggil namaku. Rupanya mereka mengajakku tuk pulang ke rumah masing-masing akupun berpamitan dengan sesosok gadis yang mampu membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, gadis manis dan mungil itu mampu membuatku terpana dan jatuh cinta padanya. Selama 7 hari lamanya aku tak bisa melupakan gadis manis itu, siang dan malam aku membayangkan dirinya, mulai dari parasnya yang cantik dan manis, tutur katanya yang halus lembut serta sopan itu, badannya yang kecil juga mungil serta segala hal mengenai dirinya
       Lama aku tak bertemu dengan gadis itu. Akupun bersikap seperti biasa saja bahkan melupakannya. Namun saat tiba pada acara Studium General di kampusku, akupun berjumpa lagi dengannya, namun kali ini posisiku berjauhan dengannya. Aku sempat melupakan gadis itu. Karena itulah semula aku tidak begitu menggubrisnya. Aku duduk berdua dengan kawanku yang bernama Aak kami bercengkrama dan bercanda riang sembari menunggu acara kampus kami dimulai. Aku dan Aak duduk di bangku depan ruang Perpus Kampus sedangkan gadis itu bersanda gurau dengan rekannya di ruang A3 dekat tangga lantai 1. Temenku Aak menunjukkan jarinya kepada si gadis manis itu dihadapku, Ia berkata bahwa gadis manis itu adalah kawan SMA si Aak. Akupun memberanikan diri untuk meminta nomer Whatsapp dari gadis itu kepada Aak. Ia pun memberikannya padaku. Beberapa hari kemudian akupun berusaha menchat dia, "Assalamualaikum"kataku dengan pembukaan sopan di chat, singkat cerita kami saling chattingan dan bahkan ia mengirimiku foto dirinya. Ia pun sempat bertanya padaku "kayanya pernah ketemu diperpus umum?" Tanyanya padaku di chat. Sontak aku kaget dengan pertanyaannya "rupanya gadis manis itu adalah gadis yang sempat aku temui di perpustakaan umum, ternyata ia satu kampus bahkan satu jurusan dan satu angkatan pula denganku"gumamku dengan penuh kaget dan bingung. "Syah" jawabku tidak percaya. Kemudian aku menchat dia selagi aku ada waktu senggang. Benih-benih cinta mulai tumbuh dihati apalagi aku sering memandangi fotonya, dan masih menyimpan chatku pertama kalinya dengannya. Ia kujadikan bunga di taman bunga hatiku. Cinta ini membuatku candu tak menentu. Bunga hatiku yang memiliki paras manis dan perangai lembut serta postur tubuh kecil mungil yang membuatku jatuh cinta itu.
       Lama aku menchatnya namun aku masih tak berani menyatakan cintaku pada bunga hatiku itu. Hingga tragedi kelam dan suram itu terjadi. Pada penghujung akhir tahun 2019 ia lebih sering cuek dan seakan tidak peduli padaku hingga pada tanggal 1 januari 2020 bunga hatiku telah dipetik orang lain. Kini ia telah ada dipangkuan orang lain. Semula aku tak terima dengan orang yang telah berhasil memetik cinta dari bunga hatiku itu. Rasanya aku ingin merebut si bunga hatiku yang teramat kucintaiku itu. Ingin kurampas ia dari pelukan orang tersebut. Geram dan dendamku pada lelaki beruntung itu. Akupun memendam emosi dan amarah pada lelaki tersebut. Tapi seiring berjalannya waktu, akupun belajar banyak hal dari bunga hatiku,memang benar kiranya cinta yang paling tulus itu ialah cinta yang bertepuk sebelah tangan atau cinta tak berbalas. Tapi cinta sejati itu ialah dengan merelakan dan mengikhlaskan orang yang kita cintai itu bahagia dengan pasangan pilihannya meski kita harus memendam sakit dan juga luka di dada sebab cinta yang tak berbalas ini. Setinggi apapun cinta kita padanya bila ia lebih mengkhendaki lelaki lain sebagai pilihannya sendiri maka ikhlaskanlah ia bahagia dengan pilihannya itu. Perkara jodoh ataupun tidak itu semua kehendak Tuhan. Tuhanlah yang menentukan segalanya. Jika dia bukan jodoh kita maka percuma saja kita mati-matian mengejarnya tak akan dapat juga. Tapi bila Tuhan menjodohkan kita dengan orang yang teramat kita cintai meskipun kita tidak berusaha dan mengejar dia niscaya Tuhan tetap akan memberikannya pada kita. Tulang rusuk kita takkan mungkin tertukar dengan punya oran lain. Itulah pelajaran yang aku dapati dari bunga hatiku itu.

Selasa, 26 Januari 2021

Kabhinih PMII, Jhek Palakeh PMIIAsmara Dan Samba Oleh Rayon Avicenna


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso mengadakan bincang-bincang santai yang bertempat di Bendungan Sampean Baru Desa Koanyar Kecamatan Tapen Kabupaten Bondowoso (26/01/2020). 

Bendungan Sampean Baru (Samba) merupakan salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi oleh masyarakat setempat bahkan di luar Bondowoso. Menurut keterangan terkait dari Ketua Rayon Avicenna Sahabati Shofiyatul Hasanah, acara ini diselenggarakan dikarenakan tidak ada partisipan dari anggota untuk mengambil acara Anjangsana yang biasa dilaksanakan setiap pekan. 

"Acara pada kali ini seharusnya diadakan acara Anjangsana, dikarenakan para anggota tidak ada yang mempunyai inisiatif untuk mengambilnya. Maka, kami alihkan acara bincang-bincang santai ini untuk kalian, Agar lebih giat lagi kedepannya dalam mengikuti setiap kegiatan, juga kalian telah hampir menyandang sebagai status kepengurusan baru. Tentu, kalian harus lebih giat dan semangat lagi kedepannya." Tuturnya

Selain itu, acara ini juga diisi oleh Pengurus Rayon Sahabat Muhlas selaku pemateri pada acara kali ini. Ia juga menyampaikan bahwasanya kita sebagai anggota  harus lebih efektif lagi dalam mengikuti setiap kegiatan.

"Kalian sebagai Angkatan PREMAN 2020 merupakan sebuah sejarah yang pernah belum ada, dengan adanya anggota sebanyak 75 orang. Tentu kalian harus lebih semangat dalam merangkul teman-teman kalian" Ucapnya. 

Ia juga menyampaikan kepada segenap anggota bahwasanya sebagai kader PMII bisa menempatkan dirinya dalam PMII. Istilahnya dianggap apa PMII dan bagaimana kader PMII ketika berproses didalamnya. 

"Kabhinih PMII, Tapeh Jhek Kalakeh PMII (red. madura). Jadikan PMII sebagai istri tapi, jangan jadikan PMII sebagai suami. Jika kalian mengharap sesuatu dari PMII, maka kalian juga tidak mendapatkan hasil. Tapi, jika kalian memberikan apa yang kalian berikan ke PMII maka, kalian akan mendapatkan hasilnya" Jelas Sahabat Muhlas selaku ia koordinator bidang keilmuan Rayon Avicenna. 

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa ditempat wisata samba tersebut tentu telah banyak diketahui dan dikenal. Objek bendungan yang menjadi titik pandang mata manusia membuat yang datang terpana atas ciptaan Sang Tuhan. Ketakjuban makhluk terhadap ciptaan-Nya merupakan ruang untuk memuji atas keagungan-Nya. Hal tersebut bisa dijadikan sebagai edukasi Hablumminalalam bagi kader pergerakan. 

"Tempat ini juga bisa dikenal sebagai surganya asmara bagi para kalangan pemuda pemudi yang masih delima akan asamara. Maka dari itu kami mengajak kalian kesini untuk bincang-bincang santai agar kalian lebih cinta terhadap PMII". Imbuhnya. 

Di akhir acara, dilanjutkan dengan do'a  yang dipimpin oleh Sahabat Muhyiddin dan  foto-foto bersama Anggota dan Pengurus Rayon Avicenna.

Selasa, 19 Januari 2021

Kesan Terdalam, Di Desa Kenangan (Klabang, Tegalampel)Sofiatul Hasanah : Derita Di PMII Adalah Derita Yang Asyik


Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) adalah pintu gerbang pertama bagi siapa yang ingin bergabung dengan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Disanalah calon anggota baru dikenalkan tentang apa dan bagaimana PMII. 

Di PMII terdapat beberapa kegiatan yang mana anggota yang telah dibaiat, bisa mengikuti beberapa kegiatan sehingga dalam kegitan itu mereka bisa menempa diri, berproses mengembangkan pengetahuan dan kompetensi dirinya selain belajar di kampus. 

Salah satu kegiatan PMII adalah Anjangsana, Yang mana acara tersebut merupakan acara sebagai penyambung dan penguat ikatan silaturrahim antar anggota maupun pengurus. 

Dalam Anjangsana kali ini, kami berkunjung ke  rumah sahabat Rony yang berada di Desa Klabang Tegal Ampel, Bondowoso (19/01/2020). Yang mana desa tersebut merupakan tempat MAPABA RAYA Komisariat Raden Bagus Asra STAI At Taqwa Bondowoso sehingga lahirlah Anggota PMII Rayon Avicenna sebanyak 75 orang. 

Dengan mengunjungi Desa Klabang tersebut mereka seolah kembali atau Flasback kepada masa dimana mereka mengenal yang namanya PMII. Seakan-akan ada percikan semangat lagi kepada anggota betapa indahnya suka dan duka yang mereka alami dulu. 

Sahabati Sofiatul Hasanah selaku Ketua Rayon Avicenna menyampaikan bahwasanya selama menjadi anggota PMII harus menikmati perjalanan proses yang mereka alami. 

"Memang untuk menjadi mahasiswa pergerakan ini tidak selalu enak, pasti ada menderitanya, tetapi menderitanya itu menderita yang asyik, nikmat menurut saya" Ujarnya dengan disambut tertawa anggota. 

Dengan hal tersebut ia juga menyampaikan bahwa anggota rayon saat ini harus memeprsiapkan secara matang ketika anggota akan melanjutkan estafet kepengurusan. 

Di Bulan Februari nanti Rayon Avicenna akan mengadakan acara MAPABA Ke-V yang diselenggarakan langsung oleh Pengurus Rayon Avicenna. Kegiatan MAPABA tersebut dilaksanakan karena masih beberapa mahasiswa khususnya Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)  belum ter-MAPABA.

Sabtu, 09 Januari 2021

CORONO



Dunia mulai tak karuan 
Gencar dengan kedatangan tamu tak diundang
Semakin lama, namamu semakin viral
Terkenal bak artis kekinian
Wujutmu memang tak berupa
Namun kami dibuat sengsara
Kami ingin berkumpul bersama
Namun karenamu, itu hanya menjadi khayalan semata

Lelah berdiam diri
Ingin bebas layaknya burung terbang nan beryanyi
Hari-hari penuh kebahagiaan 
Terganti dengan hari penuh kecemasan
Kini, para ahli dikumpulkan
Bersatu padu menemukan senjata perlawanan
Resah terhadap keluarga
Namun tak dapat berbuat apa-apa
Aturan protokol kesehatan dilaksanakan
Doa-doa selalu dipanjatkan 
Harapan pada tuhan menjadi prioritas keutamaan

Kini, pendidikan diliburkan
Anak bangsa mulai kurang ilmu pengetahuan
Pekerjaan mulai mengurang
Krisis ekonomi mulai menyebar
CORONA pulanglah ke asalmu
Biarkan kami hidup sehat nan bahagia
Dan melanjutkan aktivitas seperti biasa
Dunia ingin kembali pulih
Dihiasi sejuta tawa, riang, penuh gembira
Bukan hiasan jerit tangis tentang kehilangan

TUHAN....!
Jika ini lantaran peringatan pada manusia
Beribu taubat atas semua dosa
Pulihkan dunia
Kami rindu hari esok
Dunia yang sehat hingga dapat berkumpul bersama


Penulis
Nur Latifah 
Anggota Rayon Avicenna

Apa Kabar Tanah Airku


Tanah airku
Rindang nan subur alammu
Pepohonan tumbuh hijau di negerimu
Damai dan tentram masyarakatmu
Adil dan makmur rakyatmu
Tanah airku apa kabar dikau?
Lama sudah kau merdeka
Dari tangan kejam sang penjajah
Pekik takbir Allahu Akbar 
Terdengar keras dari mulut seorang pahlawan
Wajah bahagia mereka sang pejuang meraih kemerdekaan
Hai tanah airku apa kabar dikau?
Sudah tua rupanya tanah airku ini
Namun tak sadarkah seisimu masih sama saja
Hai tanah airku sadarlah
Bangunlah dari tidur nyenyakmu 
Sadarlah dari dalam selimutmu
Hei tanah airku
Apakah kau masih tertidur dalam selimutmu itu
Apakah kau masih asyik dengan mimpi burukmu itu 
Sadarlah hei tanah airku...
Lihatlah mimpi burukmu bukan hanyalah mimpi 
Namun inilah nyata
Keburukan menimpamu 
Bangunlah negeriku
Selimutmu sudah tak lagi harum
Sudah banyak liur yang kau keluarkan
Sadarlah hei negeriku
Kasihanilah pahlawanmu
Penulis
Khosim Wahyudi

Follow Up Ke-8 Rayon Avicenna Muhammad Lutfi : PMII Adalah Otaknya NU



Saat ini Era Revolusi Industri sudah beralih ke basis teknologi dan informasi atau bisa disebut sebagai era 4.0, yang mana era tersebut lebih dikenal dengan sebutan zaman milenial. Pekerjaan manusia semakin lambat laun berubah menjadi ringan karena telah dibantu dengan canggihnya teknologi dan cepatnya beredarnya informasi. 

Semakin ringan dan mudahnya manusia karena terbantunya oleh teknologi, juga terdapat beban moral yang harus diemban oleh manusia umumnya pemuda dan khususnya mahasiswa dan terlebih khusus mahasiswa nahdliyyin harus bisa mempertahankan pemikiran, sikap dan perilaku yang sesuai dengan visi Nahdlatul Ulama' (NU) serta nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah. 

Untuk mempertahankan hal tersebut Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso mengadakan Follow Up Ke-8 yang mana kegiatan tersebut membahas tentang bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai Aswaja di era milenial saat ini.

Sahabat Muhammad Lutfi selaku pemateri menyampaikan bahwasanya sebagai kader PMII yang merupakan Badan Otonom (Banom) NU, harus bisa menjadi benteng atas pemahaman Aswaja An-Nahdliyyah karena zaman yang sangat begitu cepat memudahkan golongan lain untuk memberikan doktrinan kepada pemuda/mahasiswa yang belum paham akan Aswaja. 

"Beruntung kalian berada di PMII, karena PMII itu adalah otaknya NU. Jadi kita harus tau dan paham betul apa itu Aswaja dan bagaimana dalam menerapkannya" Ucapnya.

Dia juga menjelaskan terkait dengan Visi dan Misi PMII yang juga selaras dengan Visi dan Misi NU, yang mana Visi dan Misinya bukan hanya memperjuangkan nilai keislaman tetapi juga nilai-nilai kebangsaan. 

"Berbicara PMII kita tidak terlepas dari NU, berbicara NU kita tidak terlepas dari PMII. Karena Visi PMII itu sama yakni mempertahankan nilai keislaman dan kebangsaan" Tuturnya. 

Terakhir dia menyampaikan bagaimana langkah dan peran kita dalam menjaga nilai keislaman dan kebangsaan di era 4.0 yang mana segalanya sudah serba digital. Bahwasanya kader-kader PMII harus pintar dalam menggunakan teknologi dalam upaya mempertahankan aqidah, syariat dan perilaku sehari-harinya dengan tetap mencerminkan nilai-nilai Aswaja. 

"Kita harus menggunakan teknologi sebaik mungkin untuk mencapai berhasilnya penerapan nilai-nilai aswaja. Kita harus adaptif sehingga kita tidak mudah terpengaruh oleh pemahaman-pemahaman yang radikal, fundamental bahkan liberal yang dapat memecah belah kesatuan bangsa" Imbuhnya. 

Acara tersebut dihadiri oleh segenap anggota dan pengurus rayon. Kegiatan tersebut diadakan di Sekretariat Rayon Avicenna Dabasah, Bondowoso (09/01/2021).

Sabtu, 02 Januari 2021

Rayon Avicenna Berkunjung Ke Padepokan Nyai SurtiMohammad Afifi : Saatnya PMII Melakonkan Peran Aswaja


Dalam Rangka Follow Up Ke-7 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI)  At Taqwa Bondowoso berkunjung ke Padepokan Nyai Surti yang bertempat Di Desa Maskuning Kulon Pujer, Bondowoso (02/01/2020).

Mohammad Afifi selaku Founder Padepokan sekaligus pemateri dalam Follow Up langsung menanyakan kepada anggota tentang bagaimana suasana mereka (anggota rayon) yang pertama kali datang ke padepokan. 

Beberapa anggota langsung menanggapi pertanyaaan Sang Founder Padepokan, ada yang menjawab seperti mereka kembali ke masa lalu, karena dari segi bangunan masih bernuansa tradisional, yakni Rumah Joglo Khas Jawa Timur dan alat-alat rumah tangga yang masih terbuat dari tanah atau bisa disebut gerabah serta masih banyak benda-benda tempo dulu yang memenuhi ruang padepokan. 

Jalannya diskusi sangat begitu cair dengan pembawaan dan penjelasan yang disampaikan oleh pemateri yang juga diselingi dengan canda tawa sehingga membuat anggota nyaman mendengarkan apa yang dijelaskan. 

Pemateri tidak terlalu banyak menjelaskan tentang bagaimana history atau sejarah aswaja beserta perannya, melainkan sama-sama mengajak untuk merefleksikan diri agar senantiasa mengimplementasikan esensi aswaja itu sendiri. 

"Yang hampir tidak ada di mahasiswa adalah tidak adanya koneksi kepada mahasiswa karena lupa kepada peristiwa atau fenomena saat ini, sehingga di PMII, Aswaja hanya menjadi materi tidak menjadi lakon" Katanya. 

Dengan seiring berkembangnya zaman saat ini, Aswaja harus dijadikan sebagai konsep analisa untuk melihat apa yang harus dipertahankan dan apa yang harus dilaksanakan. Juga harus bisa beradaptasi tentang kebutuhan masyarakat.

"Ketika kalian terjun ke masyarakat atau keluar dari ranah PMII, masyarakat tidak butuh kajian Aswaja lagi karena amaliyah mayarakat itu lebih aswajais daripada kita. menjadi mahasiswa harus adaptif, harus mengerti apa yang menjadi kebutuhan dari manusia generasimu, apa yang dibutuhkan masyarakat" Jelasnya. 

Beberapa fakta yang telah terjadi di masyarakat seakan-akan manusia saat ini terhegemoni oleh hal-hal yang perlahan merubah cara pikir dan perilaku sehingga hal-hal lama yang masih relevan terkalahkan hal-hal baru yang merupakan hasil eksperimen. 

"Karena aspek hidup yang salah satunya budaya itu berdampak kepada perilaku. Ada aspek yang hampir kering, budaya sudah tidak ada. Agama adalah nilai dan budaya adalah lakon. Jadi kalianlah yang harus mampu mengawinkan keduanya, agar beraswajanya kita tidak hanya tekstual" Imbuhnya. 

Dalam Follow Up tersebut dihadiri oleh segenap pengurus dan anggota rayon. Untuk kegiatan selanjutnya Rayon Avicenna akan mengadakan Acara Peduli Rayon yang mana rangkaian acaranya bersih-bersih rayon sekaligus masak dan makan bersama antar pengurus dan anggota demi terwujudnya solidaritas kepedulian kepada rayon dan sesama untuk mencapai kejayaan Rayon Avicenna.

Pentingnya Tri Fungsi NDP dalam berorganisasi PMII RBA STAI At-taqwa gelar kegiatan SARANG Avicenna ke-09.

  NDP yang berfungsi sebagai Kerangka Refleksi, Aksi dan Ideologis, merupakan Sublimasi nilai keislaman dan keindonesiaan. Sebagaimana ideol...