Senin, 28 November 2022

Gelar Kajian Diskusi Akademik, PR PMII Avicenna Laksanakan Gerakan Literasi ke_03

 

Tampak dari belakang, Anggota dan pengurus Rayon Avicenna saat mengikuti kegiatan Gerakan Literasi.

Pengurus Rayon (PR) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna Gelar kegiatan Gerakan Literasi ke_03, Kegiatan tersebut diselenggarakan bertempat di Taman Magenda, Badean, CurahDami, Bondowoso, (29/11/22).

Amir Hasan Kabid II advokasi dan gerakan rayon avicenna menjelaskan Kajian Gerakan Literasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas anggota. 

Menurutnya perhari ini tradisi membaca sudah mulai luntur di kalang kaum pergerakan. Pelestarian lingkungan membaca ini sangat dibutuhkan bagi anggota rayon agar mampu membangun dan meningkatkan minat baca.

Baca Juga :

Kenang Sejarah Si Kembar, PR PMII Avicenna Berikan materi sejarah Lokal Kedua rayon

Kenang Sejarah Lokal PMII Bondowoso, PR PMII Avicenna Bekali Anggota Materi sejarah

" Kegiatan ini merupakan pertemuan rutin yang bertujuan untuk melatih dan memberikan pembekalan kepada para mahasiswa PMII Rayon Avicenna tentang materi dasar-dasar ilmu manajemen dimana materi tersebut di harapkan anggota mampu menguasai materi yang sudah diajarkan sebelumnya " Jelasnya,

Selain itu, Gerakan Literasi kali ini membahas tentang mewujudkan gerakan, meningkatkan mahasiswa yang cakap dan trampil serta responsif dalam menyelesaikan tugas. 

Dalam hal ini dapat memudahkan pelaksanaan diskusi tentang materi tersebut. Dengan harapan diskusi hari ini dapat mempertajam kecerdasan, memperkuat kemampuan, serta menumbuh kembangkan wawasan pengetahuan.

"Dalam kegiatan pergerakan literasi ini setiap mahasiswa di berikan kesempatan untuk membaca buku dalam bentuk PDF yang telah di bagikan ke grup anggota Whatsapp sehari sebelum kegiatan ini terlaksana." Tegasnya.

Pantauan Tim Media Rayon Avicenna, Dalam kegiatan Gerakan Literasi kali mengkaji tentang Dasar-dasar Manajamen. Dengan membedah habis buku dasar-dasar ilmu manajemen karangan DR. Candra Wijaya, M.Pd dan Muhammad Rifa'i,M.Pd. didalam kegiatan kali ini dihadiri oleh anggota rayon dan Pengurus Rayon Avicenna sebanyak 39 orang.

Sabtu, 26 November 2022

Pemilihan Ketua Angkatan 2022 (TRIASTARA).




Pada sabtu, 26 November 2022. PR PMII Avicenna dan Averroes menggelar pemilihan ketua angkatan di bawah wewenang komisariat yang di selenggarakan di Belakang Mahardika.

Dalam sesi pemilihan tersebut di hadiri oleh pengurus setiap rayon,  74 anggota, dan 3 orang delegasi dari Avicenna serta 2 orang dari Averroes.

pelantikan-pengurus-komisariat

Dari hasil pemilihan, terpilihlah ketua angkatan dari delegasi Avicenna dengan vote suara terbanyak. Yakni no urut 3, Romlan Yahya. 

Dengan visi misi yaitu:

Visi 

Terwujudnya kader dan anggota yang bersinergi, aktif dan inovatif.

Misi.

-Mempererat tali solidaritas antar anggota rayon Avicenna dan averous

-Menumbuh kembangkan aktifitas akademik maupun non akademik 

-Responsif terhadap lingkungan sekitar dengan cara yang kreatif dan inofatif.

Kenang Sejarah Lokal PMII Bondowoso, PR PMII Avicenna Bekali Anggota Materi Seputar Sejarah PMII Lokal



Pengurus Rayon (PR) pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso Gelar kegiatan SARANG AVICENNA ke-02, Kegiatan tersebut diselenggarakan bertempat di Sekretariat Rayon Avicenna, Gang Pelangi, Kuta Kulon, Bondowoso, Sabtu (26/11/22)

Abdul wafi Ketua Bidang 1 Kaderisasi dan Keilmuan Rayon Avicenna menjelaskan kegiatan kali ini memang ditujukan bagi anggota rayon avicenna untuk mengetahui dan memahami terkait sejarah lokal PMII Bondowoso, Menurut saat ini yang harus diperhatikan dalam memberikan pelayanan serta nutrisi gizi otak bagi anggota rayon tidak hanya basis pengetahuan akademik saja melainkan harus adanya asupan materi seperti sejarah dll.

Lanjutnya, Anggota rayon avicenna dari pasca ter baiatnya anggota rayon. Pengurus Rayon Avicenna telah memberikan asupan materi seputar ke PMII an yang nanti diharapkan mampu memberikan suatu transformasi perubahan bagi anggota rayon.

" Tema materi kali ini saya mengambil Tema 'Menyikap Tabir Historal PMII Bondowoso' yang diharapkan anggota rayon avicenna mengetahui dan memahami tentang sejarah masuknya PMII ke kota Bondowoso", Jelasnya

Sahabat Mahsun Mantan Ketua cabang sekaligus pendiri PMII Bondowoso selaku narasumber dalam kegiatan tersebut menjelaskan awal mula masuknya PMII ke Bondowoso bermula dari keinginan dan hasrat nya untuk mendirikan organisasi yang memang khusus untuk mewadahi mahasiswa.  

Awal mula berinisiatif untuk mendirikan PMII berawal dari mengajar lagi di koncer yg kemudian pada tahun 2000 ada rencana perubahan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa guru SD minimal D2 SMP/MTS/MA minimal S1 sedang diri nya hanya lulusan SMA, maka dari situlah ia berinisiatif untuk mendirikan PMII serta memang menjadi mimpinya sejak tahun1999. 

Hingga pada akhirnya, sahabat Mahsun memantapkan hatinya memilih untuk kuliah di UNIBO yg sebelumnya sempat bertanya perihal organisasi yang ada disana. Hingga memutuskan untuk ikut organisasi PMII yang merupakan organisasinya NU.

"Kenapa harus NU? Karna Bapak saya santri nya kyai Wahab Hasbullah salah satu pendiri NU. Jadi, saya berfikir saya punya hutang banyak kepada orang tua, salah satu cara membahagiakan orang tua adalah dengan uring-uringi apa yg di sukai orang tua saya. Dalam artian bagaimana saya harus aktif NU" terangnya.

lanjutnya, mahasiswa asli Bondowoso pada waktu itu sahabat Mahsun mengikuti MAPABA di Rayon Fisip UNEJ pada tahun 2001, pada waktu itu di kabupaten Bondowoso PMII telah berdiri komisariat universitas Bondowoso (UNIBO) telah berdiri sejak tahun 1983 dan telah tiga rayon salah satunya Rayon Fisip pada waktu .

Hingga pada tahun 2002 MAPABA pertama kali di gelar bertempat di MI TK At-Taqwa yang diadakan oleh universitas Kanjuruhan Malang, sehingga Ter MAPABA 5 orang kader asli PMII Bondowoso seperti sahabat Dedi mistoto, Saiful Bahri Husnan, Eko MISNADIN, dan Nur Kholifah di tambah sahabat Mahsun yang terlebih dahulu Ter MAPABA.

" Selain kita dibantu oleh sahabat-sahabat PMII cabang Jember waktu itu, Kita didorong untuk mendirikan PMII. Yang sebelumnya saya, Sahabat Joni Fatahillah, Dedi mistoto, dan yang mempunyai inisiatif untuk mendirikan PMII", Tegasnya

Beberapa bulan berikutnya, dari bulan mei sampai Oktober sahabat mahsun dan Dedi mistoto mengikuti KONGRES PB PMII di Ciputat pada bulan 02 April 2002 serta banyak dorongan dari sahabat-sahabat PMII luar Hingga pada bulan berikutnya, mahasiswa yang telah ter MAPABA dibantu dengan adanya komisariat UNIBO pada tanggal 02 November 2002 berkat semangat serta dorongan dari sahabat PMII tapal kuda. PMII Bondowoso menjadi cabang yang berstatus penuh dan sah.

Diakhir kegiatan, Sahabat mahsun menyampaikan Sebagai aktivis pergerakan PMII harus nakal artinya berfikir bebas, kretif, dan tidak terkung-kung serta terbatasi oleh pemerintah senior. 

"saya ingin dari generasi kalian ini utuh, lakukan apa yg menjadi kewajiban, semaksimal mungkindan bertindaklah profesional". Jelasnya, saat menjadi narasumber dikegiatan SARANG AVICENNA.

Minggu, 20 November 2022

PELANTIKAN PENGURUS KOMISARIAT RADEN BAGUS ASTRA STAI AT-TAQWA MASA KHIDMAT 2022/2023

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Raden Bagus Asra (RBA) STAI At-Taqwa Bondowoso gelar pelaksanaan pelantikan dan rapat kerja, Kegiatan Tersebut bertempat di Aula Sabha Bina Praja II, Bappeda, Bondowoso, Jum'at (18/11/22).

Acara tersebut dihadiri oleh Dr. Suheri, S.Pd.I, M.Pd.I selaku ketua At-Taqwa dan Juga Beliau pernah berkiprah di organisasi PMII, Sahabat Firman selaku Ketua Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Bondowoso, beserta jajaran pengurus rayon, dan anggota PMII lainnya.

Jauh sebelum pelantikan kali ini, Sejak tanggal 13 November 2019 sudah terbentuk angkatan sembilan belas (19). Yang mana angkatan tersebut diberi nama 'AIRLANGGA' (Angkatan Intelektual Revormis Berlandaskan Agama dan Nilai-nilai Pergerakan). Dan keluar sebagai Ketua Komisariat terpilih yaitu Sahabat M. Kamil Afandi dan Sahabati Siti Nur Diana J. Sebagai ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (KOPRI) Komisariat. 

Kamil Afandi selaku ketua komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso mengatakan harapannya untuk selalu semangat dan mengabdi di PMII, Saat ini planning pengurus komisariat juga ingin mendirikan rayon persiapan kedepannya.

Baca juga:

Ini Yang Di Berikan Pengurus Komisariat Pada Rayon Averroes Dan Avicenna

" Sesuai dengan Tujuan PMII yang nomor 5 bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmu serta kometmen dalam memperjuangkan cita-cita Kemerdekaan bangsa Indonesia. Dari kutipan tersebut tentunya kita harapkan kader-kader STAI At-Taqwa yang mampu memberikan suatu transformasi kaderisasi terbaik di komisariat,". Ucapnya,

Selain itu, Ketua Kopri Komisariat RBA STAI At-Taqwa juga menyampaikan bahwa Reorientasi kaderisasi Kopri Komisariat mampu bertransformasi juga dalam mengawal kemajuan Kopri kedepan. Sehingga nanti harapannya selaku ketua Kopri, Kopri mampu mandiri dan lebih berkembang kedepannya. 

Lanjutnya, Kemandirian kopri Bukan berati memisahkan diri dengan komisariat. Melainkan adanya reformasi kepengurusan Kopri lebih baik kedepannya. Pengembangan serta aktualisasi kemajuan kader Kopri merupakan suatu tujuan bersama yang di emban bersama oleh pengurus kopri komisariat kedepan agar lebih baik kedepannya.

Dalam sesi sambutannya Ketua Stai At-Taqwa menyampaikan bahwasanya "Komisariat maupun Rayon Stai At-Taqwa perlu dan harus merencanakan untuk membangun kantor permanen."

"Sebagai kader PMII harus mencerminkan dirinya sebagai aktor yang identik dengan nilai-nilai Religius, spiritual, dan agamis. 

Sebagaimana yang sudah dipraktekkan di kegiatan-kegiatan PMII itu sendiri, seperti Sholawatan, Tahlilan setiap hari Jum'at dll. Maka hal semacam itu harus tetap di jalankan, dan juga di biayakan. 

"Begitu pula dengan kader-kader PMII, harus royal demi kepentingan Organisasi PMII itu sendiri." Pungkasnya. 

Sahabat Firmanzah, S.Pd selaku ketua cabang PMII Bondowoso juga mengatakan komisariat dan rayon selaku dapur Kaderisasi tentunya merupakan sebuah Ikhwanul awal bagi sahabat-sahabat PMII untuk dijadikan tujuan awal bagi para kader PMII. Proses pengkaderan tentunya juga harus masif dan mampu melahirkan wajah-wajah baru yang berintelektual dan tentu nya Sangat bermanfaat bagi kita selaku kader PMII.

Pengalihan arus besar ideologi Kaderisasi di pmii tentunya perhari mengalami stagnan kaderisasi, Dati perihal tersebut tentunya adanya problem dan degradasi moral dan intelektual sudah mengalami penurunan. Di PMII kita juga harus dapat member suatu aktualisasi Kaderisasi yang lebih baik kedepan

Pengembangan model Kaderisasi saat ini memang sangat dibutuhkan, Salah satunya dengan harus disertakan pendalaman materi-materi MAPABA harus lebih ditekankan sehingga nantinya diharapkan mampu melahirkan wajah-wajah baru yang berintegritas bagi para anggota dan kader PMII.

Sahabat Firman juga menyampaikan "Bahwasanya ketua dan anggota pengurus komisariat merupakan ruang untuk melakukan kaderisasi dan juga devisit kader yang berkualitas". 

"Pengurus Rayon dan Komisariat harus siap kedepannya, Sebagaimana proses pengkaderan masif dengan dilakukannya diskusi-diskusi panjang yang akan melahirkan sebuah kader-kader yang baru". Harapnya.

Rabu, 16 November 2022

Aku

 


Aku....

Aku makhluk kecil

yang berlumpurkan dosa

Merangkai kata yg ku lantunkan

Pada sang semesta

Aku makhluk yang terus berjuang dengan asa

hingga lupa akan dosa.

Malam-malamku tak seindah mereka yg disana

Hanya kesedihan yg dapat ku rasakan......

Apakah kau tau......

Mulutku hanya mampu meminta 

Pada sang semesta.

Tak dapat memaksa......

Akan takdir yang nyata

Baca juga : Eksistensi sejarah pendidikan dari masa

Wahai engkau yg selalu dipuja..........

Tak dapat kata yg dapat kuhaturkan

Melainkan permohonan

Yang entah kapan kau kabulkan

Mimpiku bertemu dengannya

Namun itu adalah ilusi semata

Aku makhluk tak lagi merangkai kata

Untuk dilantunkan kepada sang pencipta.

Jutaan jejak telah ku lakukan hanya beliau yang dapat mengartikan.

Penulis : Ulfa Musyarofah


Selasa, 15 November 2022

Eksistensi Sejarah Pendidikan Dari Masa Kemasa


  Dewasa ini sekarang lebih pesat dengan berkembangnya teknologi, ekonomi, dan basisi pendidikan semangkin pesat, dengan adanya hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan misalnya sudah di ciptakan oleh negara maju yang mulai menjuntai keras. Atas dasar-dasar ilmu pendidikan sebagai sarana pendukung untuk pendidikan dan dan peserta didik, tidak hanya itu para intelek muda semangkin berjerih payah dalam mengembangkan dan berlomba-lomba untuk aplikasi sebagai pendukung jalannya pendidikan. Tentu sudah kita ketahui di era Pandemi COVID-19 memang banyak membuat kerusuhan di berbagai bidang dari sektor ekonomi, pertanian, industri, dan pendidikan di dunia khususnya tanah air ini. 

       Namun, dari semua hal tersebut dapat kah kita menjadi era ini sebagai zaman Reformasi. Dalam segi pendidikan misalnya sangat menimbulkan kesan yang sang negatif dan positif pula, Memang tujuan pemerintah dalam hal mengantisipasi penyebaran Rantai penyebaran virus Corona ini sangat lah baik. Dengan mengeluarkan peraturan baru agar semua masyarakat dapat disiplin dalam mengedepankan kesehatan bersama secara umum. Berbagai semi pembelajaran yang dikembangkan oleh civitas pendidikan dari sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas dan perguruan tinggi mogok total.

          Jika kita melihat problem solving yang sekarang terjadi membuat para pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran, tidak langsung berjalan dengan sempurna. Dengan berbagai kendala yang membuat para peserta didik tidak konsisten dalam sistem pembelajaran di kelas online. Secara tidak langsung para peserta didik tertinggal dalam hal pengayoman dari pendidik, sungguh suatu hal yang sangat membingungkan. Memang pendidikan di zaman lampau sangat kurang tersentuh dari teknologi informasi seperti sekarang. Namun jika kita telaah lebih jauh, dengan adanya pendidikan yang secara harfiah memang bersal dari suatu bentuk rasa cinta dari pendidik terhadap perserta didik. Tidak dipungkiri lagi, toh meskipun zaman perkembangan pendidikan era kerajaan Hindu, bhudda, dan Islam, sampai pada tahun 30-90 an memang sangat telaten dalam mengembangkan potensi, minat, bakat, dan kualitas memang sudah ditanamkan sejak kecil.

Baca Juga :

Siapakah Musuh Kita?

Apa Kabar Waktu?

          Sistem pendidikan semenjak periode awal berkembangnya agama Hindu-Budha di Indonesia sepenuhnya sudah bermuatan keagamaan. Pelaksanaan pendidikan keagamaan Hindu-Budha berada di padepokan-padepokan. Ajaran Hindu-Budha ini memberikan corak praktik pendidikan di zaman kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Kerajaan Kutai (Pulau Kalimantan), Kerajaan Tarumanegara hingga Majapahit (Pulau Jawa), Kerajaan Sriwijaya (Pulau Bali dan Sumatera). Kaum Brahmana pada masa Hindu-Budha merupakan kaum yang menyelenggarakan pendidikan dan pelajaran. Maka perlu diketahui bahwa sistem kasta yang diterapkan di Indonesia tidak terlalu keras seperti sistem kasta yang ada di India. Adapun beberapa materi-materi yang dipelajari ketika pendidikan keagamaan Hindu-Budha berlangsung, yaitu teologi (ilmu agama), bahasa dan sastra (ilmu kecakapan), ilmu-ilmu kemasyarakatan (ilmu sosial), ilmu-ilmu eksakta (ilmu perbintangan), ilmu pasti yaitu (perhitungan waktu, seni bangunan, seni rupa), dsb.

        Beralih pada tahun 1500 an awal mula masuk pendidikan Islam kenusantara, Ajaran agama Islam awal berkembang di kawasan pantai pesisir, sementara ajaran agama Hindu masih kuta di kawasan pedalaman. Kerajaan Samudra-Pasai (1297) di Indonesia menjadi kerajaan Islam pertama lebih tepatnya Aceh. Jauh sebelum Kerajaan Samudra-Pasai berdiri pengaruh ajaran Islam sudah masuk terlebih daulu ke Indonesia. Terbukti dengan adanya batu nisan seorang wanita bernama Fatimah binti Maimun pada tahun 476 H (1082 M) di Leran, dekat Gresik Jawa Timur. Pada masa pra-kolonial pendidikan agama Islam berbentuk pendidikan di pesantren, pendidikan di musola/langgar dan pendidikan di madrasah. Pertama, Pendidikan di musola/langgar dilaksanakan secara sederhana dengan binaan guru mengaji yang memiliki status dibawah kyai, materi yang diajarkan membaca Al-Qur’an dan Fiqih Dasar. Kedua, Pendidikan di pesantren memiliki sistem pendidikan pemondokan sederhana, materi pembelajaran bersifat khusus (keagamaan), penghormatan tertinggi kepada guru, tidak ada gaji untuk guru karena memotivasi santri semata-mata karena Allah SWT., dan santri datang untuk menuntut ilmu secara suka rela. Ketiga, pendidikan di madrasah memiliki sistem pendidikan yang mengajarkan agama dan ilmu pengetahuan seperti astronomi (ilmu falak), dan ilmu pengobatan. Ketiga sistem pendidikan Islam ini tetap bertahan sejak datangnya kolonial Belanda hingga saat ini.

      Dari sejarah historis perkembangan pendidikan dari massa kemasan dapat kita pahami, bahwasanya dengan sistem pendidikan Nasional yang mangkin berkembang tentunya dapat kita pahami dan cermati secara independen dan kritis. Dari berbagai hal diatas tak dapat dipisahkan dari yang namanya pengarahan dan ayoman dari orang tua serta guru dalam menggembleng perserta didik agar berkembang menjadi penerus bangsa yang kreatif, inovatif, produktif dan berprestasi untuk membawa bangsa ini ke massa depan yang lebih baik.


Penulis : Abdul Wafi ( Ketua Bidang 1 Kaderisasi dan Keilmuan PR PMII Avicenna)

Sabtu, 12 November 2022

Kenang Sejarah si Kembar, PR PMII Avicenna Gelar Kegiatan Sarang Avicenna Perdana


Tampak dari kanan : Sahabat Fathollah Ketika menerangkan materi Cikal Bakal berdirinya Rayon Avicenna dan Averoess kepada Anggota.

Pengurus Rayon (PR) pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Avicenna STAI At Taqwa Bondowoso gelar kegiatan perdana. Sarasehan Ngaji Bareng ( SARANG) Avicenna yang bertempat di kediaman Sahabati Ulfa Musyarafah, Sukowono, Pujer Bondowoso, Sabtu (12/11/2022)

Ketua Kabid I Kaderisasi dan Keilmuan Sahabat Wafi mengatakan "SARANG AVICENNA" merupakan kegiatan mingguan yang dilaksanakan oleh Pengurus Rayon Avicenna. Tujuan dilaksanakannya kegiatan sarang Avicenna bertujuan sebagai tindak lanjut dari pendalaman materi pasca MAPABA.

" Kegiatan SARANG AVICENNA perdana kali ini, Saya harapkan menjadi awal bagi anggota. Sehingga kedepannya anggota Rayon Avicenna bisa ikut dengan khidmat dalam mengikuti seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh pengurus rayon avicenna". ucapnya,

Dalam kegiatan tersebut, Pengurus Bidang 1 mengambil tema " Mengenang Sejarah Si kembar " dalam hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seluk-beluk dan sejarah berdirinya rayon Avicenna dan Rayon Averoess .

Sahabat Fatholla selaku pemateri menjelaskan Rayon Avicenna dan Averoess didirikan atas dasar keinginan para pengurus komisariat waktu gelisah dengan semangkin banyaknya jumlah anggota di komisariat STAI At-Taqwa sudah mencapai lebih dari 100 anggota yang tergabung didalam ke anggota an PMII di Komisariat Raden Bagus Asra (RBA) STAI At-Taqwa Bondowoso.

Baca Juga :

PK PMII RBA STAI At-Taqwa Gelar Rtk

Bekali Anggota, PR PMII Avicenna Berikan ini Pada Anggota

Lanjut, Sahabat Fathollah juga menjelaskan Keinginan untuk mendirikan rayon dilandasi atas dasar perlunya wadah tersendiri bagi mahasiswa yang ingin bergabung di organisasi PMII. Hingga pada tahun 2017 tepatnya di bulan Februari dirinya ( Sahabat Fathollah, Sahabat Yudik, Serta sahabat Ahdari ) ikut menghadiri KONGRES PB PMII yang dilaksanakan di Jambi.

" Dari hasil KONGRES PB PMII di Jambi tersebut, Argumentasi yang kita ajukan akhirnya diterima. Sehingga pada tanggal 16 Maret 2017 kita sepakat untuk mendirikan kedua rayon persiapan". Jelasnya.

Berdirinya Rayon Avicenna dan Averoess yang mana pada waktu itu masih berstatus sebagai rayon persiapan diharapkan optimalisasi berdirinya kedua rayon kedepannya mampu mencetak kader-kader yang produktif serta berkualitas.

Selain itu, Ketua Rayon Avicenna sahabat Ahmad Taufiqi Minallah juga menyampaikan berharap agar semua kader bisa memahami pentingnya sejarah. Utamanya tentang sejarah lokal dari rayon tersendiri.

"karena kuatnya suatu organisasi bukan hanya diliat dari kuantitas maupun kualitas akan tetapi tidak pernah melupakan sejarah," Ucapnya, Ahmad Taufiqi Minallah dalam sambutan di kegiatan SARANG AVICENNA.

Pentingnya Tri Fungsi NDP dalam berorganisasi PMII RBA STAI At-taqwa gelar kegiatan SARANG Avicenna ke-09.

  NDP yang berfungsi sebagai Kerangka Refleksi, Aksi dan Ideologis, merupakan Sublimasi nilai keislaman dan keindonesiaan. Sebagaimana ideol...