Kamis, 22 April 2021

Kenang R.A Kartini, PMII Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso Lakukan Ini



Perjuangan R.A Kartini begitu dikenal di seluruh penjuru dunia, khususnya Indonesia. Ia termasuk dalam salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang setiap tanggal 21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini.

Begitu banyak orang yang memperingati Peringatan Hari Nasional itu, salah satunya adalah PMII Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso yang menggelar Peringatan Hari Kartini dengan tema “Habis gelap Terbitlah Terang” di Graha NU, Kota Kulon, Bondowoso, Rabu (21/04).

Alasan diambilnya tema kegiatan, Sahabati Elok menuturkan bahwa setiap manusia akan masa-masa sulit dan dibalik kesulitan itu pasti ada masa bahagia sebagaimana yang tertuang dalam al-Quran surah al-Insyirah yang artinya “Sesungguhnya sesudah kesusahan ada kemudahan.”
“Ayat ini juga mengingatkan bahwa kita tidak perlu sedih dalam keadaan apa pun karena badai pasti berlalu,” jelasnya.

Dirinya juga berharap dan berpesan, dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut anggota maupun pengurus tidak sampai menurunkan semangat dalam berproses hanya karena kesusahan yang dialami.

“Hadapi dengan ikhlas, sabar dan jangan mudah menyerah. Yakinlah dalam hati dan percaya bahwa dibalik kesusahan pasti ada kemudahan. Badai pasti berlalu, jalan tak selalu berliku dan habis gelap terbitlah terang,” pungkasnya.

Ketua Kopri Komisariat Raden Bagus Asra (RBA) STAI At-Taqwa Bondowoso yang turut hadir dalam kegiatan tersebut sangat mengapresiasi atas dilaksanakannya kegiatan tersebut.
Menurut Wahidatul Hasanah, Ketua Kopri Komisariat RBA STAI At-Taqwa Bondowoso, selama ia menjadi anggota maupun pengurus rayon di zamannya, tidak pernah ada kemasan acara seperti yang dilakukan oleh PMII Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso hari ini.

“Biasanya Peringatan Hari Kartini hanya dikemas dengan bagi-bagi bunga saja kalau dulu ketika saya masih menjadi anggota ataupun pengurus rayon. Tapi, hari ini Rayon Avicenna mengemasnya dengan berbeda, yakni dikemas dengan Lomba Fashion Show. Luar biasa sekali Rayon Avicenna sekarang,” terang Sahabati Sasa, sapaan akrabnya.

Selain mendapat apresiasi yang luar biasa dari Ketua Kopri Komisariat STAI At-Taqwa Bondowoso, kegiatan tersebut juga sangat diapresiasi oleh Ketua PMII Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso.

Selanjutnya ia berterima kasih kepada seluruh peserta yang hadir, khususnya panitia yang sudah mengemas kegiatan tersebut dengan menarik dan tetap semangat mengawal kaderisasi walaupun di bulan Ramadan.

“Kegiatan ini juga termasuk kaderisasi, kalian telah membuktikan bahwa peran seorang laki-laki tidak hanya selalu di atas, tetapi perempuan juga bisa berperan di atas laki-laki dengan ide kreatif dan skill-nya,” paparnya.

Lomba Fashion Show itu diikuti oleh 6 pasang putra dan putri Anggota Rayon Avicenna dengan busana lomba menggunakan baju batik dan kebaya. Selain itu, peserta lomba juga oleh dewan juri mengenai PMII, khususnya R.A Kartini sebagai refleksi Peringatan Hari Kartini.

Minggu, 11 April 2021

Ketua Rayon Avicenna Salut Atas Perjuangan Ainul Yakin Berproses Di PMII


Anjangsana ke-9 PMII Rayon Avicenna STAI At Taqwa Bondowoso dilaksanakan di kediaman Sahabat Ainul Yakin, Dusun Palenggien, Desa Wringin, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso (10/04/2021)

Desa Wringin terletak di dataran tinggi (Pegunungan). Maskipun jalan yang ditempuh lumayan jauh dan berbatu, tidak menyurutkan semangat anggota dan pengurus untuk berkunjung di kediaman Ainul Yakin.

Sofiyatul Hasanah, Ketua Rayon Avicenna, sangat merasa salut dan mengapresiasi terhadap Ainul Yakin karena masih bisa aktif di PMII dan Kampus.

"Sungguh perjuangan yang luar biasa, sahabat kita Ainul Yakin bisa dijadikan sebagai contoh dan motivasi kita agar selalu semangat untuk belajar" Ucapnya.

Ainul Yakin, dalam sambutannya juga menyampaikan beberapa alasan dirinya semangat kuliah dan berproses di PMII. 

"Saya semangat kuliah di kampus karena saya  orang desa, saya punya cita-cita untuk membangun desa saya lebih maju. Saya juga semangat berproses di PMII karena saya bisa belajar apa yang tidak diajarkan di kampus. Relasi saya bertambah dan pengalaman saya juga luas, terus di PMII merasa mental saya lebih berani daripada sebelumnya" Tegasnya.

Sofiyatul Hasanah juga menyampaikan kepada Anggota Rayon Avicenna atau Angkatan 'Preman 20' untuk mempersiapkan diri menjadi pengurus.

"Insyaallah bulan Juli kita akan RTAR (Rapat Tahunan Anggota Rayon). Siapkan untuk Angkatan 20 untuk menjadi pengurus. Tolong rangkul ya, karena angkatan preman ini paling banyak" Tuturnya.

Pada Anjangsana ke-9 tersebut, selain diisi dengan pembacaan tahlil juga diisi pelatihan desain grafis. Sahabat Muzayyin, pengurus rayon yang akrab dipanggil Nyin, menjadi pemateri dalam pelatihan desain grafis. Para anggota sangat bersemangat berlatih membuat pamflet yang didampingi langsung oleh pemateri.

Rabu, 07 April 2021

Ini Kata Pengasuh Ponpes Khunuzul ImamK.H Achmad Syaifi Faroidh, "Santri kauman adalah calon kader-kader PMII"


Travelling Spiritual ke-2 PMII Rayon Avicenna STAI At Taqwa Bondowoso, Selasa kemarin (06/04), berkunjung ke Pondok Pesantren Khunuzul Imam yang berada di Desa Sekar Putih, Kecamatan Tegal Ampel, Kabupaten Bondowoso.

Kegiatan tersebut diadakan di Aula Pondok Pesantren Khunuzul Imam yang diasuh oleh KH. Mas Achmad Syaifi Faro'idh. Selain dihadiri oleh segenap anggota dan pengurus Rayon Avicenna, acara tersebut juga dihadiri oleh Dr. Suheri S.Pd.I, M.Pd.I. Ia selaku dosen STAI At Taqwa Bondowoso, Alumni Pondok Pesantren Kauman dan Anggota IKA PMII Bondowoso.

Suheri dalam sambutannya memberikan suntikan motivasi kepada peserta yang hadir, "Saya datang ke sini, karena panggilan dari seorang guru, sesibuk apapun saya, ketika ada pakonan guru, maka saya langsung Sami'na Waatho'na. Kalian sebagai mahasiswa, kader PMII harus mengutamakan keta'dziman dan pengabdian kepada guru-guru kalian" Tuturnya.

Ia juga mengingatkan kepada para peserta bahwa, meskipun PMII keluar dari struktural NU, harus bisa mempertahankan, melestarikan kultur dan amaliyah NU.

"PMII adalah anak ideologisnya NU. Jadi dzikirnya, manhajul fikirnya dan amaliyahnya sama dengan NU. Tugas kalianlah yang harus menjaga itu" Jelasnya.

Pengasuh Yayasan Khunuzul Imam, K.H Mas Achmad Syaifi Faro'idh sangat merasa senang dan mengapresiasi hadirnya anggota maupun pengurus rayon.

"Kalian datang kesini juga mengenalkan adek-adek kalian santri kauman kepada PMII. Maka dapat dipastikan adek-adek kalian Santri Khunuzul Imam Kauman, ketika mereka sudah kuliah, semuanya adalah calon kader-kader PMII" Ucapnya.

Ia yang kerap dipanggil Mas Syaifi itu merupakan pemateri dalam acara Travelling Spiritual. Ia menjelaskan kepada peserta tentang cara untuk mempersiapkan diri menghadapi bulan ramadhan.

"Kita itu harus tahu apa dan bagaimana bulan ramadhan. Kita harus mengenal bulan ramadhan agar kita tahu betapa berharganya bulan ramadhan. Karena banyak rahasia-rahasia yang ada di bulan ramadhan" Tuturnya ketika mengawali kajian.

Tinjauan tim media, peserta sangat khidmat mendengarkan apa yang disampaikan oleh KH.Mas Achmad Syaifi Faro'idh dan acara tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan Hadrah Santri Pondok Pesantren Khunuzul Imam.

Kamis, 01 April 2021

Dinilai Bukan Mati Syahid, Ini Respon Ketua PMII Rayon Avicenna Terhadap Bom Bunuh Diri di Makassar

Bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makasar, Minggu (28/03/2021) menuai banyak kecaman dan tanggapan dari element masyarakat, khususnya organisasi kemahasiswaan.

Ketua PMII Rayon Avicenna STAI At-Taqwa Bondowoso, Sofiyatul Hasanah, juga turut menanggapi atas insiden bom bunuh diri tersebut. Ia menganggap peristiwa yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri merupakan perilaku yang tidak baik.

"Yang dirugikan itu bukan hanya pelaku, tetapi orang-orang yang berada di sekelilingnya, terutama umat Kristen yang beribadah di sana," ucapnya pada awak media melalui via Whatsapp. 

Ia juga mengatakan, pelaku bom bunuh diri itu sama sekali tidak mencerminkan kepribadian umat beragama.

"Karena sejatinya umat beragama diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati antar suku, ras dan agama," paparnya.

Selain itu, Sofi juga menilai, pelaku bom bunuh diri di Makassar itu salah paham tentang cara beragama, baik itu Islam maupun agama lainnya.

"Pelaku itu salah paham kalau beranggapan bom bunuh diri yang dilakukannya adalah mati syahid demi menyadarkan non-muslim. Karena warga Indonesia memiliki keyakinan masing-masing dan kita harus saling menghargai perbedaan itu," jelasnya.

Sofi yang kerap disapa Upi itu juga berharap agar aparat pemerintah mengusut tuntas insiden bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar itu.

"Semakin cepat diusut tuntas pelakunya, maka akan tersingkap dalang dan motivasinya melakukan insiden tersebut," tutupnya. (*)
Sofiyatul Hasanah ( Ketua Rayon PMII Avicenna Periode 2020-2021) 

Pentingnya Tri Fungsi NDP dalam berorganisasi PMII RBA STAI At-taqwa gelar kegiatan SARANG Avicenna ke-09.

  NDP yang berfungsi sebagai Kerangka Refleksi, Aksi dan Ideologis, merupakan Sublimasi nilai keislaman dan keindonesiaan. Sebagaimana ideol...