Aku mencintainya, sangat dan selalu. Semua hidupku terasa berubah semenjak hadirnya yang mewarnai cerita ini. Paras yang cantik diiringi dengan ribuan kejutan dalam setiap tawanya, mampu membuat aku bahagia. Walau terkadang dirinya terlihat lebih dingin dan kasar. April , nyawa dari segalanya. Dinding Hatinya yang kokoh, tidak bisa aku rubah sejengkalpun. April benar-benar membuatku tergila-gila, dengan kekurangan dan kelebihan yg dimiliki. Kisahnya bisa memberikan yang terbaik untukku dan untuk mereka semua yang ada dalam dunianya.
Hidupku terasa lebih berarti, ketika aku mampu membuat dia tertawa lepas dan melupakan segala luka yang pernah dia telan. April bukan perempuan yang lemah, dia hebat dan kuat. Gadis yang tidak seperti seorang gadis biasanya, dia tipe yang keras kepala, bawel, konyol, nyebelin, intinya dia ANEH. Dan karena keanehannya, aku bisa jatuh cinta dan tertarik untuk semakin dekat dengannya. April kukategorikan jenis manusia yang susah untuk diajak terbuka, sulit berbagi cerita ketika masalah mulai merundung, lebih suka menangis, dan selalu berinisiatif untuk menyimpan semua masalahnya sendiri. Ya, Introvert istilahnya. Ngomong-ngomong, Kalau semua tentang April aku jabarkan di sini , aku takut ada orang lain yang membaca cerita ini dan akan lebih jatuh cinta kepada April melebihiku.
Semua orang punya cara tersendiri untuk mengabadikan keindahan yang pernah ada dalam hidup mereka. Begitupun aku, Elman. Harapanku banyak sekali yang inginku gapai bersama April, ingin membahagiakan April, mengajaknya jalan-jalan dan masih banyak lagi. Namun karena keserakahanku, jelas semuanya pupus. Aku kehilangan April, satu-satunya perempuan yang benar-benar mengesankan dalam hidupku. Namun itu bukan akhir dari kisahku dengan April. Narasiku masih panjang, mungkin lebih panjang dari kisaran hidupku. Rasa bersalah, rindu, marah, sedih, bercampur menjadi satu. Karena kebodohanku, harus mematahkan tawa cerianya dengan berbagi hati kepada wanita lain. Sungguh keputusan gila. Awalnya aku merasa baik-baik saja, karena sepertinya April adalah wanita yang sama sekali tidak pernah mengambil pikiran yang apa menurutnya itu tidak begitu penting, aku juga sempat berpikir bahwa April cuma main-main. Aku kira dia tidak akan serius dalam menjalin hubungan bersamaku, jadi menurutku semua akan baik-baik saja, dan tidak akan ada yang sakit hati dengan keputusan ini. Namun kenyataannya tak sejalan, aku bener-bener salah dalam menilai pribadi April.
Satu, dua, tiga bulan aku bermain hati dengan wanita lain dibelakang April, sedikit demi sedikit terkuak. Walau April sudah banyak tau tentang kebohonganku, dia tetap menjadi orang yang selalu ada saat aku butuh sesuatu. Meski hanya hal sepele, dia tetap mengusahakan yang terbaik untukku. Selalu disampingku dan tidak peduli seperti apa lukanya, tetap tersenyum dan menggenggam tanganku. Sebenarnya aku tau itu pasti berat untuknya, karena bukan hanya sekali aku melakukan hal bodoh seperti itu. Entah benteng kesabaran apa yang dipasang oleh April sehingga dia sekuat itu. Suatu hari pernah aku dan April menghandiri acara ulang tahun salah satu dari teman April, dia juga salah satu orang yang pernah bersamaku, beberapa waktu lalu dan sampai saat itu, saat aku dan April tiba dikerumunan undangan pesta ulang tahun teman April. Saat itu sebenarnya aku menjadi tamu spesial, namun karena April memintaku untuk datang bersama, akhirnya aku mengurungkan diri untuk mendampingi Alza meniup lilin di depan para tamu undangan. Iya, dia namanya Alza, teman baik April, yang tak lain kekasihku. Awalnya semua baik-baik saja, aku dan April menikmati suasana pesta dengan khidmad, mulai dari mendengarkan musik, memakan hidangan, dan keliling taman sekitar tempat pesta. Dan lagi-lagi aku sangat ceroboh, saat aku dan April berpamitan hendak melangkahkan kaki untuk undur diri, kami bersalaman dan saling menjabat tangan. Setelah April memeluk Alza serta mengucapkan sekelumit kata selamat dan doa yang dibungkus dengan secuil senyum tabah April. Lalu tibalah giliranku, aku menjabata tangannya, namun saat itu aku benar-benar spontan memeluk dan mencium kening Alza, serta mengucapkan kalimat selamat ulang tahun sayang, semoga menjadi lebih baik. Jreeet .. seketika suasana jadi hening, semua mata tertuju kepadaku dan Alza, jelas ke April juga. Kiamat batinku. April di sampingku, menyaksiakan semua kejadian bodoh tersebut. Memang aku pernah menyampaikan kepada April, bahwa ada salah satu teman baiknya yang menyukaiku, dan lebih gilanya lagi aku yang meminta April untuk menjaga perasaan Alza. Dengan merasa enteng, aku malah membiarkan April menindas sendiri perasaan dan hatinya. April sempat marah dan meminta sedikit waktu untuk sendiri, namun egoku mengalahkan egonya. Hingga akhirnya April menahan semuanya, dia tetap hidup seperti biasanya. Bertemu denganku dan juga Alza. Akan tetapi setelah kejadian di malam pesta itu semua benar-benar berakhir. Alza mendapatkan pacar baru, dan April entah ke mana. Aku tidak akan pernah mengakimi April, dia mungkin memilih untuk menyelamatkan dirinya sendiri, itu jalan yang benar menurutku, "Aarghh.. maafkan aku april".
Aku masih ingat senyum terakhirnya, di malam itu. Di malam di mana dia menyaksikan penghianatan terbesar dalam hidupnya, dia sangat percaya kepadaku, namun akhirnya aku menyelewengkan semuanya hanya karena ingin mendapatkan yang lebih dari apa yang telah Tuhan titipkan. Aku terlalu rakus. Di saat Alza balik mencium pipiku, April tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca. Aku tahu itu senyuman paling pahit yang berusaha April maniskan hanya untuk ingin menyatakan kepada semua yang menyaksikan, bahwa April baik-baik saja. Aku tahu kamu bohong April, maafkan aku lagi-lagi aku menjadi pecundang, aku hanya bisa membatin, dan menyesali semua perbuatanku. April seakan lenyap begitu saja bersama tetesan airmatanya malam itu. Dan seketika semua berubah, termasuk hidupku. Aku pernah merasa sangat bahagia karena memiliki segalanya, termasuk April. Namun nyatanya kini sudah berakhir.
Ternyata benar, untuk menghukum dan menyadarkan seseorang, terkadang Tuhan mempunyai jalan yang sangat rumit, jalan yang tidak pernah bisa aku tebak. Tidak ada yang April tinggalkan dalam hidupku, tidak ada kalimat ucapan selamat tinggal ataupun salam perpisahan yang dibingkai dengan kemarahan, selain hanya tangisnya yang melanglang buana di benakku, dan bayang-bayang candanya yang terpatri di pelupuk mata. Kini aku tidak bisa menggambarakan seperti apa wajah April yang lebih bahagia setelah meninggalkan lelaki yang sepertiku. Mencari jejak langkahnya sudah tak lagi bisa ditemukan, bagaimana langkah harus menemukan arah jika merpati terbang tak lagi mengepakkan sayapnya. Desiran angin saja membuat khalayak jauh mengamati alam, sehingga meloloskan penyesalan dan menghidupkan harapan.
Terimakasih April, jika suatu saat kamu membaca sepenggal cerita luka ini, aku sangat berharap kamu memaafkan semua salahku. Semoga pada acara resepsi pernikahanmu nanti kamu bahagia, dan lelaki yang meminangmu tidak akan melakukan kesalahan yang sama sepertiku. Maafakan aku April.
“untuk kak April, tolong terima permohonan maaf kak Elman. Kak April, kak Elman sudah berpulang terlebih dahulu. Kak April, jika sempat untuk berziarah ke makam kak Elman, tolong datang ya kak. Kami sekeluarga sangat mengharapkan kehadiran kakak. Saya sebagai adik dari kak Elman ingin memberikan apa yang pernah kak Elman titipkan. Kak April, maaf saya harus menyampaikan ini saat kakak sudah dipinang oleh lelaki lain, tapi memang ini waktunya untuk saya menyampaikan pesan dari Almarhum. Terimakasih sudah menjaga kak Elman semasa hidupnya, walaupun kak Elman tidak sesuai dengan apa yang kak April inginkan, kak April lah cinta pertama dan satu-satunya yang menjadi abadi untuk kak elman, sekali lagi terima kasih kak. Citra rumaksana, adik Elman prawagya
Data diri penulis
Nama penulis: Firman syah
Nama pena: Firman
Akun instagram: @Firman.syah30_
Nomor wa: 081232770731
Email: Firman300401@gmail.com
Alamat surat menyurat: Desa Bataan Tenggarang Bondowoso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar