Bondowoso merupakan salah satu kabupaten kecil yang ada Di Jawa Timur dan terletak di tengah-tengah kawasan Tapal Kuda. Satu hal yang sampai saat ini belum sangat dikenal oleh masyarakat Bondowoso, khususnya para pemuda yang belum mengetahui bahwasanya Di Bondowoso terdapat bukti peninggalan-peninggalan Pra-Sejarah yang salah satunya adalah Batu Megalitikum.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Averroes dan Avicenna mengadakan Follow Up bersama yang di selenggarakan langsung oleh Komisariat Raden Bagus Asra Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At Taqwa Bondowoso. Kegiatan tersebut bertempat di Pusat Informasi Megalitikum Desa Pekauman Kecamatan Grujugan, Bondowoso (31/01/2021).
Alasan Follow Up tersebut diadakan di tempat bersejarah agar pemuda khususnya mahasiswa pergerakan mengetahui bahwasanya Kabupaten Bondowoso memiliki peradaban yang sangat besar. Seperti yang dikatakan oleh Sahabat Rizal selaku Pengurus Komisariat Raden Bagus Asra dalam sekapur sirihnya ia berkata.
"Alasan kalian diajak kesini karena banyak peninggalan nenek moyang yang harus diketahui oleh PMII. Nenek moyang dulu itu bisa melahirkan produk, meskipun dulu tidak ada yang namanya teknologi. Dari kekreativan nenek moyanglah mampu menghasilkan beberapa produk terbuat dari batu yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari" Tuturnya.
Acara tersebut dikemas dengan suasana santai ceria dengan dimeriahkan beberapa penampilan seni kreativitas Anggota maupun Pengurus Rayon Avicenna dan Averroes. Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan keakraban antar kedua rayon.
"Untuk menjaga solidaritas kalian selaku satu angkatan, jadikan hari ini ajang reuni ketika kalian bertemu Di MAPABA Raya. Saya pesan kepada preman sekarang waktu kalian masih anggota, tetaplah menjadi anggota ideal atau kader yang mu'taqid" Ucap Sahabat Lutfi selaku pengurus bidang kaderisasi Komisariat Raden Bagus Asra.
Selepas anggota dan pengurus menampilkan bakat seninya, kami diajak ke area Batu Megalitikum yang terletak di sebelah utara Gedung Pusat Informasi Megalitikum. Hujan yang mengguyur deras tidak menyurutkan semangat anggota untuk melihat batu-batu peninggalan Pra-Sejarah. Disana masih terdapat batu-batu asli peninggalan Pra-Sejarah tersebut. Ada lima jenis batu yang ditemukan dan terselamatkan yakni sarkofagus, menhir, batu kenong, batu kursi dan dolmen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar