Entah apa itu canda,
Entah apa itu derita,
Sampai saat ini Hanyalah misteri,
Teka teki alur hidup,
Sedikit membuat hati tercelup Kedalam samarnya debu didalam air biru
Kedua pasang mata hanyalah aksesoris belaka yang tertutupi oleh tawa
Namun,terluka Walaupun kemarau Hujan tetaplah air Dan asin tetaplah garam Begitulah hukum alam
Percik suara di angkasa Menggema pilu di telinga Yang membuat jiwa membisu Terdiam dan kaku
Lempengan harapan Yang sempat dikumpulkan
Namun Terhambur begitu saja
Saat Tawa menjadi air mata bergentayangan menjadi Qalbu
Satu Pasang Mata indah menjadi abu
Bernostalgia dengan setiap tapak tilang senyum nan-indah tanpa nestapa
Menyatu dengan segenap rasa cinta yang menjadi asa
Aku harap engkau tetap tersenyum dengan sungging bibir yang syahdu
Tetap terukir dalam ufuk timur pesonamu indah permaimu
Berharap akan tetap menyatu dengan pesona api biru kharismatik dekapanmu
Penulis : Rika Vitasari
(Anggota Rayon Avicenna)
Lihat Juga :
- Bolehkah Berpacaran?.. Telaah Pacaran dan Ta'aruf Dalam Perspektif Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar